Stunting Raga, Stunting Jiwa, Keduanya Sama Penting, Ini Faktanya!

Botol-botol miras itu sengaja dijejerkan di tangga menuju gedung tempat Pj Cheka Virgowansyah dan para eksekutif Pemkot Tasikmalaya berkantor.

BACA JUGA:WOW, PERSIB Geser Persija, Tampil Fantastis saat Kalahkan RANS Nusantara FC 3-1

“Miris. Sudah berulang kali miras hasil razia kami bawa ke pemkot. Sudah ribuan botol dimusnahkan. Tapi tetap banyak beredar,” gusar RF.

Malah kata RF, pelakunya ada seorang oknum ketua RT. Jadi penjual miras. Setiap razia ke tempat oknum ketua RT itu, pasti ada miras. Termasuk razia 13 Februari 2013, sebagian miras itu milik oknum ketua RT tersebut.

“Penanganan stunting memang penting. Tapi masalah stunting moral, akhlak juga jauh lebih penting. Tapi sepertinya pemerintah belum ke arah sana,” keluh RF.

Tidak hanya miras. RF menguraikan juga masalah LGBT (lesbian, gay, biseksual san transgender) cukup banyak.

RF mendapatkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, tercatat 2.000 an LGBT. Usianya antara 17-40 tahun.

Di antara mereka, lanjut RF, berdasarkan data dinkes, ada yang menderita HIV/AIDS sejumlah 1.023 orang.

“Mereka orang Tasikmalaya,” ujar RF.

Masalah lainnya berdasarkan temuan di lapangan, tutur pria berkulit bersih ini, seks bebas di kalangan remaja.

RF dan para anggota ormas, Satpol PP dan kepolisian, kerap menemukan remaja yang masih sekolah di SMP, bertransaksi seks.

“Mereka open BO. Baik cewek maupun cowoknya masih remaja. Anak-anak SMP. Kumpul di lantai atas sebuah tempat kostan. Ada belasan anak. Kita bubarkan, disuruh pulang saja,” ujar RF.

Selain itu, pernah juga menemukan remaja putri siswa salah satu SMA ngetop di Kota Tasikmalaya. Modusnya sama, open BO. 

BACA JUGA:JITU! Perdana Program Jumpa Hati di Kota Banjar, Beras Jadi Primadona

Mengejutkannya, yang booking oknum yang memiliki jabatan. RF tidak mau membuka identitas oknum tersebut. Hanya menjelaskan modusnya.

Sumber: