Merasa Tertipu, Ibu-ibu Laporkan Admin Investasi Bodong ke SPKT Polres Tasikmalaya

Merasa Tertipu, Ibu-ibu Laporkan Admin Investasi Bodong ke SPKT Polres Tasikmalaya

Puluhan ibu-ibu dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya mendatangi SPKT Polres Tasikmalaya untuk melaporkan dugaan penipuan investasi bodong, Senin 14 November 2022.-ujang nandar-radartasik.disway.id

"Hingga hari ini, kerugian kami mencapai Rp1,7 miliar. Itu untuk tanam modal ke Nad serta menutup tagihan pinjol," kata Rn.

BACA JUGA:Cheka Virgowansyah Resmi Dilantik Jadi Penjabat Wali Kota Tasikmalaya

Sementara, Managing Patners Law Firm Yogi Muhammad dan patners, Saeful Wahid Muharom sebagai kuasa hukum, mengatakan, ada 11 korban investasi bodong yang dikuasakan kepadanya. 

"Saya dikuasakan oleh 11 ketua member untuk melaporkan atas dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong dan menyesatkan, pasal 28 ayat 1 UU ITE, terhadap seseorang yang berinisial N dan juga laporkan tindak pidana penipuan kedok investasi,” katanya.

Ia juga melaporkan terkait investasi dan transfer langsung dengan moto tanam modal ‘Cari Cuan Sambil Rebahan’. Total dari 16 ketua member dengan member ratusan korban mencapai Rp8 Miliar rupiah. 

"Klien saya ini, sebagai ketua member, memiliki anggota sekira 200 orang. R sendiri mengalami kerugian sampai 1,7 miliar dari penipuan investasi dan deposito ini,” katanya.

BACA JUGA:Muhammad Yusuf Purna Tugas, dari Bale Kota Diarak Ratusan Massa Keliling Kota Tasik Menuju Rumah

Dia menyebut, modus yang digunakan terlapor dengan cara menyebarkan berita bohong. 

NAD mengaku memiliki gudang disertai foto-foto jualan tas impor hingga korban percaya. Kemudian NAD mengirim tautan kepada Rn untuk belanja pada salah satu toko aplikasi online yang sudah tercatat. 

Transaksi tersebut dikirim ke nama dan alamat yang sudah ditentukan sendiri oleh NAD. "Saya belum memastikan apakah barangnya ada atau tidak ada. Makanya kami juga laporkan tokonya juga khawatir ada kong kalikong," kata Saeful.

Sementara Kepala SPKT Polres Tasikmalaya Iptu Iwan Darmawan membenarkan telah mendapat laporan dari para korban. 

"Iyah ada laporan investasi bodong lagi. Kami koordinasi dengan reskrim," kata Iptu Iwan Darmawan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: