Hidup Fanatisme
Tugu Singa Tangguh di Stadion Kanjuruhan Malang yang didatangi banyak orang untuk tabur bunga menyampaikan duka dan berdoa untuk para suporter yang meninggal dunia dalam tragedi.--
Membaca tulisan Abah hari ini jadi ingat istilah "silver lining". Berasal dari warna putih keperakan pada pinggiran awan tebal mendung, yang menjadi metafora adanya hal-hal positif di balik sesuatu yang negatif. Bahasa sininya mah, selalu ada hikmah atau pelajaran yang bisa diambil. Moga-moga itu yang ditangkap oleh media massa (khususnya televisi). Sungguh merugi bangsa ini kalau "hanya sekedar" mendramatisir tragedi, apa lagi ujung-ujungnya hanya demi sesuatu yang disebut rating.
Kang Sabarikhlas
Sebagai wong goblik, daripada sesat di komen, saya ndak malu bertanya dan dijawab Mas ojol : "praem taem itu Pak, kayak orang jual es cao malam hari gak laku, harus siang biar laris".. Mas ojol langsung berangkat, hp.nya bunyi order. Ooh..praem taem itu jualan es cao laris.. Saya sebagai Preman eh.anu.. Bonek ndak Pensiun, untuk tidak terjadi lagi tragedi memilukan, saya usul setiap selesai pertandingan bola langsung di ramekan dengan lagu TUGIMAN, ini syairnya bagus :... "kang gawe nyaman, TU-GI-MAN"/ "kang gawe nyaman, TU-GI-MAN"/ "kang gawe ati wong nyaman"/.... pasti suporter teriak bareng TU-GI-MAN sambil joget koplo,.. suporter nyang bawak botol mineral isi minerol asyik joget sampe teler, jadi ndak ada yang turun lapangan.. Dan polisi ndak beli gas airmata, uangnya + keuntungan panitia dibelikan sego pecel trus dibagikan ke penonton di stadion.... Duh, saya pasti ngajak istri ke stadion, biar ndak selalualways nonton ikatan layangan putus. distadion saya joget jingkrak²kaki digigit nyamuk ndak pake suffle eh sopwel, trus di shooting, trus ngetop..duh, andai aku jadi mietuber eh..youtuber.
Agus Suryono
PERKARA PUTRI.. PUTRI. Yang Sambo. Sudah diserahkan kepada Kejaksaan. PUTRI. Yang Pinto. Belum ada tanda-tanda dilanjutkan, pemuatannya di Disway. @Kelanjutan pemuatan PUTRI PINTO masih MISTERI. Baik Metro maupun TV One tidak menyinggung sama sekali. Mungkin yang tau hanya MAS DUR.
abu fida
Abah, bagaimana dengan mas Dur...? banyak yang kangen loh
zidanee11
Saya tdk setuju hanya 6 tim yg hrs ditingkatkan keamanannya. Persis vs PSIM juga semakin meruncing permusuhannya. Sampai Di Jogja sering ada anak2 muda sweeping mobil plat solo, apa hubungannya coba? Menurut saya, Klub hrs mengalokasikan dana untuk edukasi kpd suporter, supaya nonton bola di stadion lebih nyaman, seru, dan beradab
Lagarenze 1301
Ini kritik dan masukan untuk tim TI Disway, yang kapan hari disebut dikelola anak SMK. Saya perhatikan, komen terpilih saat tayang berubah format. Dari awal sampai akhir hanya satu alinea. Padahal, komen asli ada yang terbagi dalam beberapa alinea. Di sekolah, kita diajarkan untuk menulis satu alinea dengan satu pokok pikiran. Di koran cetak (tempo doeloe), diajarkan menulis alinea tidak berpanjang-panjang. Satu alinea cukup plus-minus 30 kata untuk menyesuaikan dengan ukuran kolom koran. Di media online (jaman now), diajarkan menulis alinea lebih pendek lagi, cukup satu-dua kalimat untuk menyesuaikan dengan tampilan HP. Komen pilihan Disway yang panjang dan tanpa alinea sangat tidak nyaman dibaca. Apalagi, kalau penulis sangat kikir memberi titik dan hanya sedikit koma. Apatah lagi, kalau penulis komen memang tidak mau terikat dengan aturan alinea. Jika ada pembaca ngos-ngosan sampai putus napas, hayooo siapa bertanggungjawab (begitu yang dulu sering difatwakan redaktur kepada reporternya). Untunglah tulisan Pak DI tayang dengan alinea. Akan sangat repot membacanya jika tanpa alinea Soalnya, Pak DI sangat suka menulis kalimat pendek, yang saking pendeknya bahkan sering tidak mematuhi PUEBI.
hariri almanduri
Sejatinya sepak bola adalah tontonan keluarga yg menyenangkan. Persebaya menjadikan Via Valen sebagai icon agar Bonek tdk hanya bercerita tentang serunya nggandol pick up tentara yg hampir ngguling saja, tapi bisa juga bercerita senyum ceria Bonita yg tak kalah serunya dlm mendukung bledug ijo. Di Malang pun demikian. Ahmad wahyudi tanpa ragu mengajak istri, anak, menantu, cucu dan ketiga keponakannya menonton laga besar Arema Vs Persebaya. Karena sejatinya bola adalah menyenangkan. Tapi sekarang ibu sulastri, istri pak wahyudi, bertanya mengapa harus ada gas air mata ditribun? Istri pak eko bertanya pula mengapa harus ada tendangan maut kungfu panda? Dan sekarang kata buk aku pamit nonton arema menjadi kata yg paling horor bagi ibu ibu di Malang
Mbah Mars
Rasanya saya kenal nama presiden Persebaya itu. Begitu kata Abah DI. Lha iyalah, mosok pabrik tidak tahu nama barang produksiya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: