Siapa Membunuh Putri (12) - Kenapa Disekap

Siapa Membunuh Putri (12) - Kenapa Disekap

Ilustrasi malam pertama di kos baru.-Maulana Albar Naafi/Harian Disway-

”Biaya operasional kepolisian itu tinggi. Apalagi di kota pulau kita ini. Biaya dari negara tak pernah cukup. Kapolresta harus pandai-pandai mencari dana tambahan. Di situ persaingan muncul. Siapa yang bisa menyetor rutin, dia yang dapat prioritas lebih besar, promosi. Kadang-kadang uang yang tak jelas sumbernya itu malah lebih besar dari biaya resmi. Itu yang bikin saya mundur dari dinas. Kau pahamlah, aku sudah sering cerita sama kau, Dur…” kata Pak Rinto.

”Jadi kira-kira apa hubungannya dengan pembunuhan Putri, Pak?” tanyaku.

”Ah, mancing-mancing kau. Jangan kau tanya aku. Itu tugasmu menjawabnya,” kata Pak Rinto. Kami tertawa.

”Kita ikuti saja ke mana arahnya. Koranmu beda cara membaca arahnya. Aku suka. Menarik. Nanti datang ke sini lagi, kita diskusi lagi. Aku langganan dong, koranmu. Ini saya beli eceran, kehabisan terus. Dapat di loper dimahalin sampai dua kali lipat,” kata Pak Rinto tertawa. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 15 September 2022: Bjorka Shinta

Jhelang Annovasho

Secara sederhana, hacker itu maling. Tapi hacker tidak bisa melakukan kekerasan kepada tuan rumahnya. Yang bisa dilakukan selain mengambil barang, justru adalah merenovasi rumah atau menghancurkannya sampai rata dengan tanah. Sekali lagi tanpa melukai tuan rumahnya. Bjorka adalah tipe hacker yang mencuri isi rumah, adalah data di runah itu. Data itu aman, mestinya. Ada pagar berlapis, mestinya. Di pagar itu ada terowongan besar tempat orang2 masuk, membaca, mengambil, dan menaruh barang. Orang2 yang punya izin untuk itu. Terowongannya harus ada: koneksi lalu lintas data. Tanpa itu rumah hanya sekedar bangunan tak berguna. Si hacker bukan orang yang punya izin masuk terowongan itu. Tapi dia masuk, membaca, dan mengambil data di sana, dengan berbagai teknik. Atau jangan2 dia orang yg juga punya izin. Atau jangan2 dia orang yang punya pengaruh bagi orang yg punya izin?

Ibnu Shonnan

Semua penasaran dengan Bjorka. Siapa dan apa motifnya? Ternyata sulit melacaknya. Hingga Abahpun hari ini hanya mampu menjadikan judul tulisannya. Yang isinya menceritakan sosok Shinta.

omami clan

Hari ini adalah seri ke sebelas cerbungnya Abah dari Hasan Aspahani. Entah mengapa cerbung ini selalu terasa lebih menarik buat saya, ketimbang tulisan Abah yang di muat bersamaan. Saya tidak sedang membanding-membandingke atau mempolarisasi hal ini. Mungkin saya pribadi terlalu bosan dengan kenyataan yang terjadi akhir-akhir ini yang rasanya hampir semua peristiwa atau kejadiannya mengulang peristiwa masa lalu, seperti kata seseorang bahwa mungkin sejarah belum tentu berulang, tapi peristiwa yang terjadi sekarang ini mirip bahkan identik dengan peristiwa dimasa lalu. Saya tidak bermaksud membuat kubu atau tim penyuka akut cerbung versus tulisan Abah, hanya sekedar menyatakan hak prerogatif saya yang masih bisa saya miliki sepenuhnya, setidaknya hak menyatakan pendapat dalam komentar disway yang belum di pangkas Abah.

Tejo 'jojok' Prabowo

kita sama-sama ndak tau, data² yg dimiliki dan sudah diretas si BEJO BJORKA data apa saja, bisa jadi baru sak 'incrit' yang dikeluarkannya, kalau tujuannya si BEJO memancing respon ?, dah dapet banget dia... pak Mahfud MD bukan tipe orang yang mudah terpancing respon-nya, dia menyebut bocornya NIK bukan hal penting, ngomong² polisi siber Indonesia yang biasanya hebat itu pada kemana ya ?, ada yg bilang pula si BEJO BJORKA dimunculkan krn untuk mengalihkan perhatian kasus SAMBO, jangan² si BEJO BJORKA anak buah SAMBO ?, wkwkwkwk,

Jimmy Marta

Main game, masuk olahraga?. Ada yg terasa gk cocok dg kata 'raga' itu. Olahragawan itu identik pisik terlatih, bugar, hidup disiplin, dst. Yg main game? Bgmn kalau dibuat kategori olah otak, olah tangkas atau olah minat atau olah virtual saja..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: