Korban Perdagangan Orang Asal Cikatomas Tasikmalaya Dapat Pemulihan Trauma Setelah Disekap di Malaysia

Korban Perdagangan Orang Asal Cikatomas Tasikmalaya Dapat Pemulihan Trauma Setelah Disekap di Malaysia

Korban TPPO asal Ciktomas Kebupaten Tasikmalaya saat dipertemukan dengan keluarganya di Polres Tasikmalaya, beberapa hari lalu. ujang nandar / radartasik.com--

Korban Perdagangan Orang Asal Cikatomas Tasikmalaya Dapat Pemulihan Trauma Setelah Disekap di Malaysia

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Lusi (27), korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami penyekapan di Malaysia, kini tengah menjalani proses pemulihan trauma. 

Upaya ini bertujuan untuk mengembalikan kesehatan mental dan kepercayaan dirinya setelah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan di luar negeri.

Dalam rangka mengatasi trauma yang dialami oleh Lusi, Polres Tasikmalaya bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Tasikmalaya.

BACA JUGA:KUR Syariah Pegadaian Limit Hingga Rp10 Juta, Solusi Mudah untuk Modal UMKM

Dalam beberapa hari terakhir, Lusi mendapatkan dukungan dan pendampingan dari tim UPTD ini. 

"Penting bagi korban untuk menjalani proses pemulihan trauma guna mengembalikan kesehatan psikologisnya," ungkap AKP Ari Rinaldo, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, Jumat 25 Agustus 2023.

"Kolaborasi dengan UPTD PPA dari Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya sangat membantu dalam upaya ini," sambungnya.

Nurlela Mustikawati, Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak, menjelaskan bahwa korban sedang menjalani konseling secara intensif oleh tim pemulihan.

BACA JUGA:Waduh! 1154 Warga Kota Tasikmalaya Terinfeksi HIV/AIDS, 600 Diantaranya Tahap Penanganan Aktif 

Fokus utama dari proses ini adalah pemulihan psikologis korban. Saat Lusi baru kembali dari Malaysia, kondisinya terlihat lemah. 

"Saat ini, kami bersyukur karena kesehatan psikologis korban mulai pulih dan semangatnya meningkat. Ini berbeda dari kondisinya ketika pertama kali kami menjemputnya, saat itu dia terlihat sangat tertekan," ujar Nurlela.

Saat proses penjemputan dilakukan, Lusi sempat merasa cemas karena kekhawatiran akan menghadapi razia di jalan akibat ketidaklengkapannya dokumen. 

Oleh karena itu, surat-surat resmi diperlukan. Akhirnya, dengan dukungan tersebut, Lusi berhasil dijemput dan dibawa ke tempat perlindungan di Dubes Indonesia di Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: