Petir Politik

Petir Politik

--

Maka menurut konstitusi itu Putin masih bisa berkuasa delapan tahun lagi. Bahkan bisa mulai lagi periode pertama di tahap yang ketiga.

Presiden Xi Jinping tidak perlu tukar-menukar jabatan seperti itu. Ia langsung mengubah konstitusi Tiongkok: tidak perlu ada pembatasan masa jabatan presiden. Berhasil. Ia akan terpilih untuk kali ketiga bulan depan.

Ada juga contoh dari dalam negeri sendiri. Dari Surabaya. Lebih nyata. Bambang DH sudah dianggap menjabat walikota selama dua periode. Padahal ia baru 1,5 periode. 

Di periode pertama ia hanya menggantikan walikota Sunarto yang meninggal dunia. Perdebatan seru kala itu. Apakah 1,5 periode itu sudah dianggap dua periode.

Ketua MK Mahfud MD membuat keputusan: yang sudah menjabat lebih 1,5 periode dianggap sudah dua periode. Kalau belum cukup 1,5 periode dianggap baru satu periode.

Bambang DH, ketua PDI-Perjuangan Surabaya, awalnya menjabat wakil walikota. Ia mendampingi walikota Sunarto. Belum lagi setengah periode Sunarto dilengserkan. Lalu meninggal. Bambang, seorang guru, menjadi walikota. Hanya setengah periode. Lalu ia maju lagi sebagai calon walikota. Menang. Debat hukum pun seru: sudah masuk dua periode atau belum. Lalu MK menabuh gong itu.

PDI-Perjuangan pun kalang kabut. Siapa lagi kader hebat yang bisa menjadi calon walikota Surabaya. Agar kekuasaan politik PDI-Perjuangan langgeng di kota Pahlawan itu.

Musyawarah cabang khusus partai menetapkan calon walikotanya: Saleh Mukadar. Kelahiran Ambon. Tokoh pemuda Surabaya. Ternyata partai tidak kompak. Ada yang menolak Saleh.

Akhirnya Bambang diminta partai untuk mau menjadi calon wakil walikota. Itu tidak melanggar UU apa pun. 

Asumsinya: siapa pun yang berpasangan dengan Bambang pasti menang. "Sebenarnya saya malu sekali. Tapi ini misi partai. Saya harus taat," ujar Bambang kepada saya kemarin.

Bambang mendengar sendiri kecaman kepada dirinya. Rakus jabatan. Kemaruk. Melanggar sopan santun politik. Tidak tahu malu. Rai gedhek. Dan seterusnya.

Ia terima semua itu demi menjalankan misi partai. Tapi ia tidak mengabaikan kecaman tadi.

"Saya akan membuktikan bahwa saya tidak rakus jabatan. Saya bertekad begitu walikota yang baru dilantik, saya akan mengundurkan diri," ujarnya.

Bambang memang pejuang partai nomor 1 di Surabaya. Sejak partai itu masih harus berjuang di kegelapan. Sejak penguasa masih sangat memusuhi partai itu. Bambang jadi proletar bawah tanah. Ia terus bergerak. Militan sekali. 

Saat menjadi walikota Bambang tergolong sukses. Termasuk sukses mengorbitkan seorang arsitek wanita menjadi kepala bagian pertamanan: Tri Rismaharini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: