Surat Kuasa

Surat Kuasa

Ilustrasi Harian Disway--

Saya hanya bisa usul kecil-kecilan: agar lagu satu ini ikut dinyanyikan. Inilah salah satu lagu yang belakangan suka dinyanyikan Yosua: Full Senyum Sayang.

Di samping menonton konser tetaplah memperhatikan siapa pengacara Bhadara E berikutnya. Lalu ke mana orientasinya.

Cukup. Baiknya Anda jangan tebak dulu ke mana arah perkembangannya. Kecuali Anda sudah dewasa. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Tembak Menembak

Er Gham

Beberapa senator atau anggota kongres du Amerika berasal dari militer. Terutama yang dianggap sebagai pahlawan perang. Atau minimal memiliki pengalaman perang. Jadi memiliki track record sebagai patriot. Sikap mencintai tanah airnya tidak diragukan. Berbeda dengan di sini. Terkadang track record nya kurang jelas. Gelar sarjana atau magister juga dari antah berantah. Tapi ditulis lengkap dalam poster kampanye. Tidak ada perang belakangaan ini, jadi tidak ada pahlawan perang. Kecuali perang di Timor Leste yang lama berakhir. Latar belakang terbanyak menurut saya adalah pedagang, tapi mereka menyebutnya pengusaha. Mungkin karena ada uang untuk kampanye atau uang untuk mahar (baca: sumbangan) ke partai pengusung. Jarang juga teknokrat yang terjun ke politik. Mungkin alergi karena terkadang harus memanipulasi kata kata. Tabungan juga tidak cukup. Makanya politik di sini seperti perdagangan. Semua bisa selesai kalau ada uang. Tidak semua memang. Masih banyak yang baik. Hanya jika orang baik tidak mau terjun ke politik, maka orang jahat yang akan ambil alih.

Agus Suryono

POLISI BAIK VS POLISI JAHAT Total jumlah Polisi: 460 ribu. Jumlah Polisi Jahat: 31 orang. Jumlah Polisi Baik: 460 ribu minus 31 orang. @angka dianggap akurat, supaya berlaku sebagai "hukum doa". Polisi Jahat Duren Tiga:

Otong Sutisna

Sayang....tembak menembaknya tanpa sekernaio esex-esex jadi kurang greget dan tegang sehingga sulit klimaks dan terasa hambar apalagi tanpa ada belah duren di malam jumat....

Gito Gati

Saya barusan lihat podcast pak mahfud dengan dedy corbuzer. Dalam podxast pak mahfud bercerita, ketika kasus brigadir joshua mencuat kompolnas meluncur ke mabes polri. Tepatnya ketemu pak sambo. Saat itu pak sambo sambil menangis bercerita ke kompolnas (baca beny mamoto) bahwa ia telah terzalimi. Begitu juga komnas ham. Dengan para komisioner komnas ham pak sambo juga sambil menangis bercerita bahwa ia telah dizalimi. Yang aneh dari peristwa ini: 1. Pak beny mamoto (baca kompolnas) Langsung bicara kepada pers bahwa kejadian itu murni kejadian tembak menembak. Begitu juga komnas ham juga langsung percaya. 2. Ternyata pak sambo menggunakan segala cara termasuk menangis pura2 utk menutupi kebejatanya. Dari kesimpulan di atas saya berharap masyarakat dan pers terus mengawal lasus tembak menembak ala pak sambo. Sementara saya berharap, di amerika terus terjadi tembak menembak. Mending mereka melampiaskan hobi didalam negeri mereka sendiri daripada mereka menyalurkan hobi di negara orang.

Kam Adi

Dapat disimpulkan, ini rivalitas antara Kadrun versus Kampret :) versi amerika Ternyata gak ada bedanya antara Indonesia dan Amerika. Kita harus ikutan mempopulerkan istilah Kadrun vs kampret ke seantero Amerika. Gak nyangka juga, Kadrun vs kampret akan mendunia.. bisa jadi negara lain ikutan ada kampret dan Kadrun :)

hoki wjy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: