Dengan Bantuan Senjata AS, Ukraina Percaya Diri Akan Merebut Kembali Krimea Dari Rusia
Radartasik, Alexey Reznikov Menteri Pertahanan Ukraina menyatakan Kiev bisa mengambil kembali semua tanah yang hilang dari Rusia, termasuk Krimea dengan bantuan senjata yang dipasok AS dan sekutunya.
“Kami akan membebaskan semua wilayah kami, semuanya, termasuk Krimea,” kata Reznikov kepada CNN dalam sebuah wawancara di Brussels.
Menurut Washington, pihak berwenang Kiev sebelumnya memberikan "jaminan" bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata Amerika untuk melancarkan serangan di dalam wilayah Rusia.
AS khawatir hal itu dapat semakin meningkatkan ketegangan antara Moskow dan NATO. Namun, Ukraina kemudian menarik kembali janjinya dengan menyatakan akan menggunakan sistem roket yang dipasok AS untuk menyerang wilayah Krimea jika dianggap perlu.
Krimea memilih bergabung dengan Rusia dalam referendum 2014, nemun Reznikov menegaskan Krimea merupakan tujuan strategis karena itu adalah wilayah Ukraina.
"Tapi kami akan bergerak selangkah demi selangkah," jelas Reznikov dikutip dari Russian Today.
Tahap pertama dalam rencana Kiev adalah menstabilkan situasi di lapangan. Tahap kedua Reznikov menerangkan pasukan Rusia akan dipukul mundur ke garis yang mereka duduki sebelum serangan militer.
BACA JUGA:Presiden Ukraina Bersumpah Akan Merebut Kembali Donbass Dan Krimea
Menteri menekankan setelah itu diskusi dapat dimulai dengan mitra asing Ukraina tentang pembebasan wilayah.
“Rusia akan melihat di Kherson, di Zaporizhzhia, mereka juga akan melihatnya di Mariupol… ini adalah tanah Ukraina dan Krimea juga tanah Ukraina, apa pun yang terjadi,” tekadnya.
Awal pekan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga berjanji untuk "membebaskan" Krimea dan Republik Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR), yang diakui oleh Rusia sebagai negara merdeka.
“Kami akan datang ke semua kota kami, ke semua desa kami yang belum memiliki bendera kami,” janjinya.
Sejauh ini pasukan Rusia memiliki keunggulan luar biasa dalam artileri dan senjata lainnya terus mendapatkan kemjuan di Donbass.
Sementara pasukan Ukraina mengeluhkan kurangnya persenjataan untuk membalikkan keadaan dalam pertempuran dan menderita kerugian besar.
Dalam wawancaranya, Reznikov menolak untuk memberikan jumlah pasti orang Ukraina yang tewas dalam pertempuran itu, tetapi mengatakan dia berharap jumlahnya di bawah 100.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today