Diserang Hamas, Rusia Ejek Puluhan Ribu Yahudi yang Melarikan Diri ke Israel untuk Menghindari Wajib Militer

Diserang Hamas, Rusia Ejek Puluhan Ribu Yahudi yang Melarikan Diri ke Israel untuk Menghindari Wajib Militer

Rabbi Pinchas Goldschmidt-Tangkapan Layar X-

RADARTASIK.COM - Vichaslav Volodin, juru bicara Duma Rusia ejek puluhan ribu orang Yahudi yang melarikan diri ke Israel untuk menghindari wajib militer dan sekarang menghadapi serangan pejuang Hamas.

Hubungan Rusia dan Israel mulai memburuk setelah perang Ukraina karena banyak warga Yahudi Rusia memilih pergi ke Israel untuk menghindari wajib militer. 

Rusia juga menyerang Badan Yahudi cabang Moscow, sebuah organisasi yang terkait dengan pemerintah Israel, yang membantu memindahkan puluhan ribu orang Yahudi Rusia untuk berimigrasi ke Israel. 

Setelah serangan kilat yang dilakukan oleh pejuang Hamas, persahabatan Rusia dan Israel yang sudah lama terjalin tampaknya telah memudar.

BACA JUGA:Liga Arab: Tindakan Israel di Jalur Gaza Melampaui Batas dan Melanggar Konvensi Jenewa

Empat hari setelah serangan pejuang Hamas, Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak menelepon Netanyahu, dan Kremlin tidak mengeluarkan pesan belasungkawa. 

Sebuah pesan diplomatik rutin yang biasanya dikirimkan oleh Rusia untuk para pemimpin dunia setelah peristiwa berdarah.

Surat kabar Inggris, The Guardian mengungkapkan bahwa hubungan mesra Rusia dan Israel mulai mendingin usai serangan Hamas, dan mewawancarai Rabbi Pinchas Goldschmidt, yang merupakan kepala rabbi Moskow selama 39 tahun. 

Rabbi Pinchas Goldschmidt diketahui menentang perang Rusia melawan Ukraina dan kemudian melarikan diri karena penentangannya terhadap perang tersebut.

BACA JUGA:Senator AS Sebut Konflik Hamas dan Isreal Perang Agama, Kata Umat Kristen Arab: ‘Kamu Buta atau Munafik’

"Hubungan antara Rusia dan Israel di bawah pemerintahan Putin telah mendingin, dan kita sekarang berada dalam kondisi yang berbeda," kata Rabbi Pinchas Goldschmidt. 

"Israel berhati-hati dan mengembangkan hubungan baik dengan Moskow mengingat besarnya komunitas Yahudi dan pengaruhnya di Suriah," lanjutnya.

Goldschmidt menegaskan banyak orang Yahudi di Rusia merasa tidak nyaman dengan kerangka perang yang dibuat Putin, yang membandingkan pemerintah Ukraina dengan Nazi Jerman untuk membenarkan invasi ke negara tersebut. 

Sikap warga Yahudi Rusia yang melarikan diri ke Israel karena menentang perang dengan Ukraina membuat kesal banyak pejabat Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: