JAKARTA, RADARTASIK.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah memutuskan untuk melakukan transformasi skema masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mulai tahun 2023.
Skema baru seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (PTN) itu dirancang untuk mengakomodasi pergerakan kurikulum dan sejumlah dinamika perubahan pembelajaran di jenjang SMA sederajat.
Terlebih lagi, sejumlah perubahan terjadi melalui dinamika yang dikembangkan melalui kebijakan Merdeka Belajar.
Plt Dirjen Diktiristek, Prof Nizam mengatakan transformasi atas skeman masuk PTN tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas ‘input’ mahasiwa sekaligus menyelaraskan terobosan kebijakan pembelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
BACA JUGA: Orang Tua Murid di Kota Banjar Tagih Janji Uang Tabungan Dikembalikan, Disdikbud: Oknum Kepsek Siap Bayar BACA JUGA :Cafe Retas Hadirkan Menu Berbahan Ikan Atasi Stunting dan Ciptakan Remaja Tangguh
“Tujuan dari kebijakan ini utamanya adalah menyambungkan transformasi, perubahan-perubahan, dinamika-dinamika yang sudah dikembangkan melalui kebijakan Merdeka Belajar dari pendidikan dasar hingga menengah," kata Nizam, Senin 19 September 2022.
Berdasarkan data tahun 2020/2021, terdapat lebih dari 3,2 juta siswa lulus dari jenjang SMA/SMK/sederajat.
Namun dari jumlah tersebut hanya ada 2,1 juta siswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi secara nasional.
"Dari jumlah tersebut sekitar 762 ribu mahasiswa di antaranya diterima di PTN, baik akademik maupun vokasi," ungkap Nizam.
BACA JUGA: Tolong Kurangi Makan Mie Instan dari Sekarang, Jika Tidak Mau Kena Efek Samping Ini BACA JUGA: Hati-hati Gejala Kanker Payudara, Ada Gejala yang Kadang Tidak Disadari
Merujuk angka tersebut, maka diterapkannya skema baru seleksi masuk PTN itu dapat memberikan kesempatan yang luas bagi calon mahasiswa untuk dapat menempuh pendidikan tinggi sesuai minat dan bakatnya.
"Dengan demikian, calon mahasiswa lebih bebas dalam menentukan program studi pilihannya tanpa merasa dibatasi," ucapnya.
Menurut Nizam, skema masuk PTN berkorelasi kuat dengan kualitas lulusan perguruan tinggi yang mampu bersaing dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
“Siapa pun dengan kurikulum apa pun bisa mengkuti seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri sesuai dengan skema seleksi yang baru," jelasnya.
BACA JUGA: 2 Napi Kabur dari Lapas Klas II B Tasikmalaya, Kapasitas Lapas Sudah Over, DPRD Berikan Saran BACA JUGA: Pemeriksaan Kejiwaan Para Pelaku Penyiksaan Monyet di Tasik Masih Tunggu Tim Mabes Polri "Justru salah satu latar belakang di balik perubahan transformasi ini tentu juga untuk bisa mengakomodasi pergerakan kurikulum," imbuhnya.