Cafe Retas Hadirkan Menu Berbahan Ikan Atasi Stunting dan Ciptakan Remaja Tangguh

Cafe Retas Hadirkan Menu Berbahan Ikan Atasi Stunting dan Ciptakan Remaja Tangguh

Berbagai makanan berbahan ikan yang akan disediakan di Cafe Retas Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.-Foto:tinaagustina/radartasik.disway.id-

KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Cafe remaja tangguh sehat (Cafe Retas) yang dibentuk sebagai salah satu inovasi dalam rangka mengatasi stunting di Kota Tasikmaya.

Poltekes Kemenkes Tasikmalaya bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Paiwisata Pemuda dan Olahraga Kota Tasikmalaya bersepakat untuk menghadirkan Cafe Retas bekerjasama dengan beberapa cafe yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya.

Salah satunya sebagai pilot project adalah cafe yang ada di wilayah Kecamatan Bungursari.

Kepala Dinas Kebudayaan Paiwisata Pemuda dan Olahraga Kota Tasikmalaya, Hadian, menjelaskan bahasa stunting saat ini menjadi persajakan bersama. Tidak hanya di Kota Tasikmalaya saja, namun juga secara nasional.

BACA JUGA:Orang Tua Murid di Kota Banjar Tagih Janji Uang Tabungan Dikembalikan, Disdikbud: Oknum Kepsek Siap Bayar

Persoalan stunting adalah persoalan asupan makan dan gizi. Sehingga apabila dilakukan penanganan saat ini tidak akan terasa secara langsung hasilnya.

“Kita penanganan sekarang, mungkin terasanya nanti, tidak bis instan,” jelasnya.

Bila beberapa waktu lalu penanganan stunting hanya menyasar bayi dan balita saja, namun saat ini sudah mulai merambah menyasar remaja berusia produktif.

Remaja yang saat ini banyak bergaul, bersosialisasi di cafe-cafe sehingga kita pun harus melakukan pendekatan melalui kebiasaan yng banyak dilakukan remaja saat ini.

BACA JUGA:Tolong Kurangi Makan Mie Instan dari Sekarang, Jika Tidak Mau Kena Efek Samping Ini

“Ini ada makanan yang terbuat dari ikan, ke depannya mungkin di cafe-cafe bisa menghadirkan makanan-makanan ini. Apalagi kita ketahui bersama bahwa wilayah kita Indonesia sebagai wilayah laut yang kaya akan berbagai macam ikan yang tentunya memiliki nilai gizi yang tinggi,” jelasnya.

Hadian pun menyambut baik kolaborasi yang dilakukan dinasnya dengan perguruan tinggi dari Poltekes Kemenkes Tasikmalaya, juga beberapa cafe meskipun tidak semua dari cafe yang berjumlah 361.

“Penanganan stunting itu harus dilakukan oleh berbagai stakeholder, sehingga ini merupakan kolaborasi yang sangat baik,” tegasnya.

Ketua Tim PPDS Poltekes Kemenkes Tasikmalaya, Dr. Hj. Atit Tajmiati menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan pelatihan dan pembekalan untuk beberapa kelompok remaja di wilayah Kecamatan Bungursari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: