Menemukan Kebahagiaan di Tengah Kesusahan, Begini Pesan dalam Kajian Gus Baha

Menemukan Kebahagiaan di Tengah Kesusahan, Begini Pesan dalam Kajian Gus Baha

Kajian Gus Baha tentang bagaimana menemukan kebajagiaan di tengah kesusahan. --Foto: Tangkapan layar instagram

RADARTASIK.COM - Hidup memang tak pernah lepas dari berbagai persoalan. Mulai dari rasa cemas, gelisah, hingga kesusahan sering kali datang tanpa permisi. 

Namun, cara kita merespons keadaan tersebut akan menentukan kualitas hidup kita.

Dalam berbagai kajian Gus Baha, sering disampaikan pesan ringan namun sarat makna yang mengajak kita untuk tidak larut dalam rasa susah. 

Ceramah Gus Baha kali ini menekankan pentingnya melatih diri untuk tetap merasa senang, meskipun tengah menghadapi kesulitan.

"Tidak pernah punya rasa takut, rasa gelisah itu harus kita tiru. Karena kalau kita punya rasa gelisah, itu biasanya lama-lama kita tidak ridho dengan qodho dan qodar," ujar Gus Baha.

Rasa gelisah, jika terus dipupuk, dapat menggerogoti hati hingga kita lupa untuk menerima takdir Allah dengan lapang dada. 

Gus Baha mencontohkan bagaimana beliau memaksa diri untuk tetap bahagia, meskipun perasaan susah kadang datang.

"Makanya harus ceria. Lho, saya itu sebagai manusia sering merasa susah, tapi saya paksa, susah itu saya hilangkan. Karena kalau saya rasakan susah terus, lama-lama saya tidak ridho dengan qodho dan qodar. Makanya saya paksakan senang," jelas Gus Baha.

Pesan ini mengandung pelajaran penting bahwa kebahagiaan bisa diciptakan. Dengan melatih diri untuk tetap ceria, lama-kelamaan perasaan berat akan terkikis, dan hati menjadi lebih ringan.

 

Mengatasi Rasa Cemas Berlebihan

Gus Baha juga sering menyinggung tentang bagaimana menghadapi rasa cemas atau khawatir yang berlebihan, terutama dalam hal-hal yang sebenarnya berada di luar kendali kita.

Beliau mencontohkan seorang kiai yang merasa gelisah karena murid-muridnya dianggap tidak berkembang.

"Punya murid tidak jelas pun tidak pernah merasa susah. Kiai-kiai yang lain kan merasa susah, 'Saya punya murid banyak, Gus, tapi kok kelihatannya tidak jelas.' Itu 'bodoh' menurut saya kiai yang seperti itu. Tidak usah begitu! Zaman akhir ada orang ngaji membawa kita itu sudah hebat," tutur Gus Baha.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait