Pesan Gus Baha agar Perbuatan Buruk Orang Lain Tidak Menghalangi Kita Berbuat Baik

Pesan Gus Baha agar Perbuatan Buruk Orang Lain Tidak Menghalangi Kita Berbuat Baik

Pesan Gus Baha agar perbuatan buruk orang lain tidak menghalangi kita berbuat baik. --Foto: tangkapan layar instagram

RADARTASIK.COM - Hidup di era modern penuh dengan berbagai pengaruh yang menyerbu kita dari berbagai arah, baik dalam kehidupan nyata maupun di dunia maya. Kondisi ini sering kali membuat hidup kita tanpa sadar didikte oleh hal-hal dari luar.

Ceramah Gus Baha kali ini membahas salah satu tantangan dalam kehidupan modern, yaitu pengaruh lingkungan terhadap sikap dan tindakan manusia. 

Hal yang menjadi sorotan dalam kajian Gus Baha adalah kenyataan bahwa banyak orang, baik yang berpendidikan tinggi maupun yang tidak, kerap didikte oleh lingkungannya.

"Problem kita masa kini adalah orang yang pintar dan bodoh itu sama-sama bisa didikte oleh sekelilingnya," ungkap Gus Baha.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa siapa pun kita, risiko terpengaruh oleh lingkungan sangatlah nyata. Jika tidak hati-hati atau lengah, kita bisa dengan mudah terbawa arus dan meniru perlakuan orang lain terhadap kita.

 

Berbuat Baik Tanpa Syarat

Nasihat Gus Baha menekankan pentingnya memiliki prinsip kuat yang berlandaskan ajaran Islam, bukan sekadar mengikuti norma sosial. 

Salah satu sikap yang beliau tekankan adalah tetap menjalin silaturahmi dengan orang lain, meskipun mereka memutuskan hubungan dengan kita, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam kesempatan ini, Gus Baha mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: "Shilman qoto'aka,"

Artinya: "Sambunglah hubungan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu."

Pesan ini mengajarkan bahwa kebaikan tidak boleh bergantung pada perlakuan orang lain. 

Rasulullah SAW juga bersabda, sebagaimana dikutip Gus Baha: "Janganlah kamu menjadi orang yang berkata, jika orang berbuat baik kepada saya, maka saya akan berbuat baik. Jika orang berbuat buruk kepada saya, maka saya juga akan berbuat buruk."

Pola pikir seperti ini menunjukkan bahwa kita sedang didikte oleh orang lain, bukan berbuat sesuatu berdasarkan prinsip kebaikan yang seharusnya menjadi pegangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: