Penanaman Perdana Mangrove Dumaring Dilakukan oleh Tokoh Masyarakat dan Murid-Murid Sekolah Dasar
Warga Kampung Dumaring, Pemerintah Kampung Dumaring, Koramil Talisayan, KPH Berau Pantai, murid-murid SDN 001 Dumaring, dan Tim Restorasi Mangrove Dumaring berfoto bersama saat penanaman perdana pohon bakau di Kawasan Mangrove Dumaring, Sabtu, 9 Maret.-Soni Herdiawan-Radar Tasikmalaya TV
Masing-masing partisipan membawa minimal satu bibit pohon bakau. Penanaman diawali oleh tim Program Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring, tokoh masyarakat Dumaring, jajaran Pemerintah Kampung Dumaring, jajaran KPH Berau Pantai, dan anggota Koramil Talisayan. Kemudian, diikuti oleh murid-murid SDN 001 Dumaring, yang didampingi para guru mereka, kaum ibu, dan pemuda-pemudi Kampung Dumaring.
Murid-murid SDN 001 Dumaring berfoto bersama para guru dan anggota Koramil Talisayan saat mengikuti penanaman perdana pohon bakau di Kawasan Mangrove Dumaring, Sabtu, 9 Maret 2024.-Sandy Abdul Wahab-Radar Tasikmalaya
Kepala SDN 001 Dumaring, Sopyan Nur SPd, mengatakan, selain di ruang kelas, kegiatan belajar-mengajar juga penting dilaksanakan di luar kelas. Salah satunya adalah kegiatan menanam pohon bakau.
”Ini merupakan pertama kalinya kami (SDN 001 Dumaring, red.) terlibat dalam kegiatan penanaman bakau. Sebelumnya tidak pernah,” tuturnya saat berada di lokasi penanaman.
BACA JUGA:Hasil Pelatihan, LPHD Pangalima Jerrung Akan Membuat SOP Patroli di Hutan Desa Dumaring
Menurut dia, menanam bakau merupakan salah satu bentuk edukasi kepada murid-murid SDN 001 Dumaring untuk selalu mencintai alam sekitarnya.
”Ini bisa menambah pengetahuan untuk anak-anak, bahwa memelihara tanaman (pohon bakau, red.) sangat berharga bagi mereka untuk masa yang akan datang,” ucap salah satu tokoh Kampung Dumaring itu.
Sopyan menyatakan, banyak bencana alam yang tidak terduga dan tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Namun, manusia bisa mencegahnya. Salah satunya dengan menanam pohon bakau.
”Kegiatan ini bisa menginspirasi bahwa mencintai lingkungan itu sangat baik sekali,” tuturnya.
BACA JUGA:Warga Dumaring dan LPHD Pangalima Jerrung Belajar Kesiapsiagaan Bencana dari Tagana Kemensos RI
Sebagai warga Kampung Dumaring, Sopyan menyebut, dulu pohon bakau tumbuh subur di lokasi yang saat ini dijadikan tempat penanaman. Namun, dari waktu ke waktu, pohon bakau itu hilang. Salah satu penyebabnya adalah abrasi.
Penanggung Jawab Program Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring, Sujatnika, menerangkan, Kawasan Mangrove Dumaring mencakup areal seluas 447 hektare.
Kawasan tersebut didominasi oleh hutan mangrove (65,5 persen; 293,0 ha) dengan empat marga mangrove, yaitu Rhizophora, Sonneratia, Avicennia, dan Bruguiera.
Kawasan Mangrove Dumaring telah ditetapkan sebagai Kawasan Lindung Kampung Dumaring melalui Peraturan Kampung Dumaring yang diterbitkan pada tahun 2022, menyusul Peraturan Kabupaten Berau yang terbit pada tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: