Jurnalis Italia: Inter Milan Punya Banyak Wajah, Berantakan Lawan Verona, Bisa Diandalkan Menghadapi Atletico

Jurnalis Italia: Inter Milan Punya Banyak Wajah, Berantakan Lawan Verona, Bisa Diandalkan Menghadapi Atletico

Ilustrasi pemain Inter Milan --

RADARTASIK.COM – Jurnalis Italia Beppe Severgnini menyebut Inter Milan punya banyak wajah, berantakan lawan Verona dan bisa diandalkan menghadapi Atletico Madrid.

Dalam tulisannya di kolom Corriere della Sera, jurnalis dan penggemar Inter Milan, Beppe Severgnini, mengulas keberhasilan Nerazzurri menundukkan Atletico Madrid di San Siro. 

Wartawan kawakan ini melihat Inter Milan mampu tampil berbeda dalam setiap pertandingan musim ini, dengan performa yang bervariasi dari mulai berantakan hingga dominan, namun selalu meraih kemenangan. 

Menurutnya, meskipun beberapa pemain kunci gagal mencetak gol atau tidak bermain pada level terbaik mereka, pemain pengganti berhasil menutup kekurangan tersebut dan memberikan kontribusi penting.

BACA JUGA:Tragedi Menit 70 Mengubur Kemenangan Persib dari Barito Putera, Bojan Hodak Kembali Cemberut, Kumaha Bobotoh?

Severgnini mencontohkan bagaimana Arnautovic, yang awalnya membuang dua peluang emas, akhirnya menjadi pahlawan setelah mencetak gol pada menit akhir saat mendundukkan Atletico. 

"Di tiket stadion, atau di layar televisi, selalu tertulis 'F.C. Internazionale'. Tetapi itu tidak pernah menjadi tim yang sama," tulis Beppe Severgnini. 

"Penampilan Inter pada hari Selasa malam belum pernah kita lihat. Kompak dan terfokus, di babak pertama; cepat. Berani dan sedikit boros di babak kedua. Tapi pada akhirnya, mereka menang," lanjutnya.

"Apakah hasilnya tergantung pada pemain inti? Tidak," terangnya. 

BACA JUGA:WOW AHM Buka Pendaftaran Mudik 2024 Bareng Honda, Syaratnya Mudah Bro

"Lautaro tidak mencetak gol; Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco, dan Darmian tidak berada dalam performa terbaik mereka; sebaliknya, Frattesi, Carlos Augusto, dan Dumfries datang dengan kecepatan tinggi. Bahkan Sanchez yang liar pun ikut berperan," ulasnya. 

"Demikian pula dengan Arnautovic. Ketika Thuram keluar sambil memegang paha, tujuh puluh ribu orang saling menatap mencari kepastian," urainya.

 "Marcus keluar, masuk Marko? 'Apakah sekarang dia yang akan mencetak gol,' bisik seseorang penonton," terangnya.

 "Awalnya terdengar terlalu optimis, setelah dua kesempatan pertama terbuang sia-sia. Kemudian, sepuluh menit menjelang akhir, Arnautovic mencetak gol," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: corriere della sera