Massimo Paganin: Inter Bukan Favorit, Atalanta Ingin Balas Dendam Atas Kekalahan 4-0 di Serie A

Massimo Paganin: Inter Bukan Favorit, Atalanta Ingin Balas Dendam Atas Kekalahan 4-0 di Serie A

Ilustrasi pemain Atalanta-Tangkapan Layar Instagram-

RADAR TASIK.COM - Massimo Paganin, mantan pemain Inter Milan, memberikan analisis menarik menjelang semifinal Supercoppa Italiana antara Inter Milan dan Atalanta, yang akan berlangsung pada Jumat, 3 Januari 2025, di Arab Saudi. 

Dalam wawancara dengan Tuttosport, Paganin menyoroti bahwa laga ini akan menjadi duel taktik yang seimbang, dengan peluang kemenangan 50-50.

Menurut Paganin, Inter Milan, meskipun dianggap salah satu kandidat kuat untuk scudetto, bukanlah favorit di pertandingan ini. 

Ia menekankan bahwa Atalanta ingin membalas kekalahan telak 4-0 yang mereka alami dari Inter di Serie A awal musim.

"Ini akan menjadi pertandingan yang sangat indah, saya melihat peluang kemenangan 50-50. Dua tim dengan angka yang sangat mengesankan bertemu, mereka adalah tim yang paling bugar dan tampil terbaik di tahun 2024," kata Paganin. 

"Atalanta akan mencari balas dendam setelah kekalahan 0-4 di awal musim, mereka ingin melihat sejauh mana mereka dibandingkan dengan Inter, yang masih menjadi salah satu kandidat utama untuk scudetto," lanjutnya. 

"Keduanya ingin mengangkat trofi yang sangat diidamkan. Ini juga akan menarik dari segi taktik, karena kedua pelatih sangat terlatih dan tahu cara menemukan solusi berbeda bahkan selama pertandingan untuk membuat lawan kesulitan," jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa laga ini akan menjadi menarik karena kedua tim memiliki pendekatan yang sangat terorganisir dan sering kali mampu beradaptasi di tengah pertandingan untuk mengatasi lawan.

“Bermain jauh dari Italia, tekanan cenderung lebih ringan, sehingga para pemain bisa tampil lebih lepas. Ini akan menjadi konfrontasi sebenarnya di level nasional,” tambahnya.

Bagi Paganin, Inter yang memiliki pengalaman memenangkan scudetto di musim-musim sebelumnya, dinilai lebih terlatih menghadapi tekanan laga besar. 

Sementara itu, ia melihat Atalanta sedang dalam proses pertumbuhan, terutama setelah performa mereka yang mengesankan melawan Real Madrid di Liga Champions. 

Menurutnya, laga melawan Inter akan menjadi ujian besar bagi ambisi Atalanta untuk bersaing di level tertinggi.

"Untuk scudetto, ini masih sangat awal. Inter lebih terlatih, pelatih dan banyak pemain sudah pernah memenangkannya, mereka tahu bagaimana harus bertindak mulai sekarang," terangnya. 

"Atalanta sedang menguji diri mereka sendiri, setelah menghadapi Real Madrid di level Eropa, ini adalah tantangan di level nasional: penting dalam proses pertumbuhan untuk mengukur diri melawan yang terbaik untuk melihat sejauh mana mereka. Dengan Inter akan menjadi konfrontasi yang sebenarnya," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: Tuttosport