80 Sekolah Rusak di Kota Tasikmalaya, Terdata Dinas Pendidikan Sejak Awal 2024

80 Sekolah Rusak di Kota Tasikmalaya, Terdata Dinas Pendidikan Sejak Awal 2024

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Ucu Anwar. istimewa--

80 Sekolah Rusak di Kota Tasikmalaya, Terdata Dinas Pendidikan Sejak Awal 2024 

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Gedung sekolah sebagai fasilitas publik rentan mengalami kerusakan akibat usia dan bencana alam. 

Kota Tasikmalaya tidak terkecuali, dengan sebanyak 80 sekolah mengalami berbagai tingkat kerusakan.

Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Ucu Anwar, beberapa sekolah igu telah menjalani rehabilitasi, sementara yang lainnya telah menerima Ruang Kelas Baru (RKB). 

BACA JUGA:Caleg Terlapor Dugaan Politik Uang di Kabupaten Ciamis Siap Kooperatif untuk Diklarifikasi Bawaslu

"Pada tahun 2024 sekitar 80 sekolah telah menjalani rehabilitasi dan sebagian mendapat RKB," ujar Ucu saat menghadiri Forum Musrenbang Dinas Pendidikan di Rumah Makan Sambal Hejo, Rabu 21 Februari 2024.

"Ini termasuk penambahan ruang kelas, ruang komputer, laboratorium, dan lainnya," sambungnya.

Terkait SDN 1 Sukamaju yang memiliki 12 rombongan belajar tetapi hanya memiliki 6 kelas, Ucu menyatakan bahwa sekolah dengan kerusakan akan diprioritaskan. 

"Kita akan memprioritaskan sekolah yang rusak terlebih dahulu," terangnya.

BACA JUGA:Bawaslu Kota Banjar Terima Laporan Dugaan Politik Uang Caleg, Pelapor Tak Penuhi Panggilan Pertama

Meskipun demikian, Ucu tidak menutup kemungkinan bahwa SDN 1 Sukamaju juga dapat menerima RKB. 

"Sekolah yang mengalami kerusakan harus menjadi prioritas. Fasilitas yang baik adalah salah satu faktor penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa," tambahnya.

Pada Musrenbang tersebut, Ucu menekankan pentingnya program yang efektif dalam meningkatkan harapan hidup dan indeks pendidikan di Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 

"Kita perlu mengidentifikasi program-program yang efektif dan relevan dengan tujuan kita. Ini mencakup indikator-indikator pendidikan, data sekolah, harapan hidup sekolah, dan indeks pendidikan di IPM," jelas Ucu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: