Siswa di Cigalontang Tasikmalaya Ternyata Bukan Korban Bullying, Tapi Perkelahian Berawal dari Permen Lolipop

Siswa di Cigalontang Tasikmalaya Ternyata Bukan Korban Bullying, Tapi Perkelahian Berawal dari Permen Lolipop

Ilustrasi dugaan bullying. Istimewa-tangkapan layar ponsel--

Siswa di Cigalontang Tasikmalaya Ternyata Bukan Korban Bullying, Tapi Perkelahian Berawal dari Permen Lolipop

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Siswa SMP Negeri 1 Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya yang mendapat perawatan di RSUDbSingaparna Medica Citrautama (SMC), Rabu 22 November 2023, ternyata bukan korban bullying. Tetapi pertengkaran biasa akibat berebut permen lolipop. 

Sebelum mendapatakan perawatan, korban pelajar kelas 7 ini mengeluh sesak napas usai berkelahi dengan teman sekelasnya. 

Pemicu perkelahian itu bukan karena perundungan alias bullying, melainkan persoalan kecil. Kedua pelajar berkelahi gara-gara berebut permen lolipop pemberian temannya. 

BACA JUGA:Dandim Jenguk Bocah di Kota Banjar yang Diduga Dianiaya Orang Tuanya, Kata Dia: Perlu Perhatian Semua

"Jadi awal pas mau salat ada perkelahian anak, kebetulan direlai pak Kepala Sekolah langsung," ujar Wakasek Kesiswaan SMP Negeri 1 Cigalontang, Asep Nurul Akbar, Kamis 23 November 2023.

"Kemudian kedua siswa itu dibawa ke ruangan, ditanya penyebabnya apa. Ternyata memang gara-gara rebutan permen lolipop pemberian temanya di kelas 7c. Tak ada perundungan pak, spontan saja," sambungnya.

Salah seorang siswa awalnya menolak dibawa ke layanan medis. Namun setelah pulang ke rumah, keluarga membawanya ke rumah sakit. Tujuannya untuk memastikan kondisi anak serta ada keluhan sesak napas. 

"Tadi sempat di IGD tapi hasil medis Alhamdulillah sehat, karena saya juga mendengarkan penjelasan rekam medis dari RSUD SMC. Pelajar ini kini sudah pulang ke rumah," terangnya.

BACA JUGA:Jaga Kondusifitas Pemilu 2024, Polisi di Kota Tasikmalaya Gencarkan Razia Minuman Keras

Pihak sekolah menyebut kasus ini akan diselesaikan secara kekeluargaan di Sekolah hari ini, Kamis 22 November 2023. 

"Alhamdulillah tadi keluarga yang sempat dibawa ke SMC sudah tenang dan akan dibawa serta di damaikan di sekolah pak," tambahnya.

Perwakilan UPTD Perlindungan Anak dan Perempuan Dinas Sosial PPKB P3A Kabupaten Tasikmalaya, Carmono menuturkan, peristiwa tersebut menjadi perhatian pihaknya. Pihak dinas mendorong pemulihan psikologi kedua anak yang bertikai. 

"Kita dampingi siswa yang berselisih agar psikologinya pulih. Kesehatan juga baik," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: