Dampak Kemarau Panjang, 47 Hektare Lahan Tanaman Padi di Kabupaten Tasikmalaya Gagal Panen

Dampak Kemarau Panjang, 47 Hektare Lahan Tanaman Padi di Kabupaten Tasikmalaya Gagal Panen

Kepala DPKPP Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin. Istimewa--

Dampak Kemarau Panjang, 47 Hektare Lahan Tanaman Padi di Kabupaten Tasikmalaya Gagal Panen

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Sebanyak 47 hektare lahan tanaman padi di Kabupaten Tasikmalaya gagal panen akibat musim kemarau panjang. 

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, sebanyak 1.162 hektare lahan pertanian mengalami kekeringan dan tidak bisa ditanami. 

Dari total tersebut, sebanyak 47 hektare lahan pertanian sudah mengalami gagal panen atau puso.

BACA JUGA:Bank Muamalat Raih 2 Penghargaan pada Ajang TOP Human Capital Awards 2023

"Kalau dampak kemarau kini sebanyak 1.162 hektare yang mengalami kekeringan. Sementara lahan yang puso (gagal panen, Red) ada sekitar 47 hektare. Itu tersebar di Tasikmalaya Selatan dan Utara," katanya kepada radartasik.com, Selasa 24 Oktober 2023.

Dia menerangkan, jika tanaman padi mati sebelum berbuah akibat kekurangan pasokan air maka sebagian lagi sudah berbuah namun bulir padi kosong. Sehingga tentu mengakibatkan kerugian kepada para petani. 

Meski adanya gagal panen tersebut, pihaknya mengklaim ketersediaan beras surplus 38 ribu ton. Namun kondisi saat ini, membuat banyak petani tidak menjual seluruh hasil panen mereka. 

Sebagian hasil panen itu disimpan sebagai cadangan petani guna menghadapi musim kemarau. 

BACA JUGA:Bocoran, 2 Pemain Persib Ditawar Klub Liga 2, Salah Satunya Si Pemain Cadangan Abadi Persib

"Saat ini petani memilih menimbunnya, karena mereka takut musim kemarau masih berlanjut," bebernya.

Terlebih dampak cuaca El Nino saat ini belum terprediksi akan berakhir kapan. Walau begitu, Nuraedidin meminta masyarakat untuk tidak berhenti bertani, agar memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Bisa dengan menanam palawija yang membutuhkan sedikit air. Sehingga petani tetap bisa menghasilkan walau di musim kemarau," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: