Ratusan Peserta Bergembira di Festival Ecohappiness, Belajar Storytelling dan Praktik Ecobricks

BACA JUGA:Puluhan Ribu Pesilat Indonesia Ngibing di Kota Banjar, Pecahkan Rekor Muri Tahun 2023

Festival Ecohappiness ini merupakan aksi meruwat bumi, menyelamatkan bumi dari timbunan sampah yang tidak bisa didaur ulang. Sehingga memiliki nilai ekonomi 

Festival Ecohappiness dimeriahkan dengann bazar bertema “I LOVE PRELOVED” dan bazar Produk Ramah Lingkungan. Kedua bazaar ini dimaksudkan untuk mengubah mindset masyarakat agar tidak terjebak “fast fashion”. 

“Fashion sudah menjadi sampah terbesar kedua setelah sampah organik. Cepatnya siklus fashion menimbulkan gunungan limbah di Tempat Pembuangan Akhir."

"Adanya bazar “I LOVE PRELOVED” menjadi langkah awal mengajak masyarakat bijaksana dalam belanja dan dermawan mendonasikan baju pantas pakai.

BACA JUGA:Hadapi Tantangan Ekonomi Global, BRI Ungkap Pentingnya Risk Awareness Bagi Bankir

"Sedangkan bazar produk ramah lingkungan bertujuan mendukung pelaku bisnis ramah lingkungan di Tasikmalaya seperti clue bebe yang memproduksi cloth diapers yaitu popok ramah lingkungan dan bumi satelit yang memproduksi sabun pembersih ramah lingkungan. Keduanya merupakan produksi lokal Tasikmalaya yang layak dukungan publisitas,” terangnya.

Selain produk Oka, jug hadir produk nasional salah satunya adalah Wardah Beauty juga hadir sebagai salah satu korporasi yang mendukung #pakaisampaihabis.

Bagi PIPEBI, seluruh rangkaian Festival Ecohappiness ini dimaksudkan untuk menggugah kesadaran dan memberdayakan segmen strategis dalam masyarakat  Tasikmalaya yaitu guru, ibu, komunitas, untuk ambil peran aktif merawat dan meruwat bumi.

Bahagia sejati didapatkan saat menanam kebaikan, khususnya kebaikan bagi bumi penopang hidup manusia.

BACA JUGA:Taman Hutan Raya Juanda Wisata Alam di Bandung, Di THR Juanda Mengenang Pahlawan dan Menikmati Keindahan Alam

“Bagi Bank Indonesia, keterlibatan Bank Indonesia melalui PIPEBI dalam kegiatan lingkungan hidup merupakan kontribusi nyata untuk meletakan pondasi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan atau “green economy”.

"Di wilayah kerja Bank Indonesia KPw Tasikmalaya. Hanya melalui green economy, daya dukung lingkungan dapat dipertahankan sehingga manfaat pembangunan dirasakan jangka panjang,” tuturnya.

Sumber: