Ancaman Bencana Sampah di Kota Tasikmalaya, KCT Ingatkan Pemkot Lewat Aksi Simbolik

Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2025, Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) menggelar aksi teatrikal di Balai Kota Tasikmalaya pada Senin 24 Februari 2025.-Rezza Rizaldi/Radartasik.com-
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kota Tasikmalaya menghadapi permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan.
Dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun ini, Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) menggelar aksi teatrikal di Balai Kota Tasikmalaya pada Senin 24 Februari 2025 sebagai bentuk kritik terhadap persoalan lingkungan yang belum terselesaikan.
Sebagai simbol protes, KCT menyerahkan karangan bunga yang terbuat dari sampah kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya yang baru dilantik.
Karangan bunga ini tidak hanya mencerminkan kondisi lingkungan yang kian memburuk tetapi juga menggambarkan berbagai permasalahan sosial yang masih menggunung.
BACA JUGA: Polisi Amankan Remaja Ugal-ugalan di Tasikmalaya, Temuan Senjata Tajam Jadi Sorotan
Ketua KCT Ashmansyah Timutiah mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan wujud keprihatinan terhadap penanganan sampah di Kota Tasikmalaya yang masih jauh dari kata efektif.
Menurutnya, sampah bukan sekadar persoalan pencemaran fisik tetapi juga mencerminkan berbagai permasalahan yang lebih luas seperti korupsi, kemiskinan, penyalahgunaan narkoba, hingga isu sosial lainnya yang semakin kompleks di masyarakat.
Dia menegaskan bahwa jika pemerintah daerah tidak segera mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan permasalahan ini, maka hal itu mencerminkan kegagalan dalam menjalankan tugasnya.
Menumpuknya sampah di berbagai sudut kota menjadi cerminan dari masalah yang dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi yang jelas.
Selain simbolisasi melalui karangan bunga, KCT juga membawa pohon beringin untuk ditanam.
Pohon ini, menurut Ashmansyah, memiliki makna filosofis yang mendalam, yakni pemerintahan yang baik harus memiliki akar kuat di masyarakat untuk memperkuat budaya dan kesejahteraan, serta tumbuh ke atas sebagai simbol peningkatan religiusitas dan moralitas warga.
Dia berharap aksi ini bisa menjadi pesan kuat bagi pemerintah agar lebih memperhatikan persoalan yang dihadapi masyarakat.
Kondisi tempat pembuangan akhir sampah Ciangir juga menjadi sorotan dalam aksi ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: