Mertua Polisikan Menantu di Tasikmalaya karena Merusak Asbak, Buntut Keretakan Rumah Tangga
Kuasa Hukum MNS (58), Nurita SE SH dari Maps Lawyer Indonesia saat melapor ke Polsek Cibeureum, Rabu 16 Agustus 2023. rezza rizaldi / radartasik.com--
Mertua Polisikan Menantu di Tasikmalaya karena Merusak Asbak, Buntut Keretakan Rumah Tangga
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Seorang mertua di Kota Tasikmalaya mempolisikan menantu karena melakukan perusakan sebuah asbak dengan ukiran unik, engsel pintu, lalu mengamuk dan merampas sebuah mobil.
Mertua berinisial MNS (58) tersebut melaporkan aksi menantunya ke Polisi Polsek Cibeureum, Polres Tasikmalaya Kota, Rabu kemarin 16 Agustus 2023 sore melalui kuasa hukumnya, Nurita SE SH dari Maps Lawyer Indonesia.
Kata dia, kejadian tersebut terjadi di rumah kliennya, Nagarakasih Kaler, Kecamatan Cibeureum sekira jam 11.40 pada 23 Maret 2023. Aksi terduga pelaku SI (24), warga Cibereum, terekam kamera pengintai.
BACA JUGA:Putri Ariani Bikin ‘Rungkad’ Peserta Upacara Bendera HUT RI Ke-78 di Istana Merdeka
"Jadi saat itu SI (terlapor, Red) datang ke rumah klien saya mengamuk, merusak dan merampas. Saat itu di rumah klien saya ada anaknya yang masih berusia 3,5 tahun, klien saya dan baby sitter," kata Nurita.
"Terlapor merusak asbak ukiran unik, engsel pintu jendela, lalu mengambil harta benda dan membawa mobil yang dibeli dari usaha yang dibangun pakai modal suaminya beserta kedua mertuanya," sambungnya.
Terang dia, saat itu kliennya mengira terlapor datang ke rumahnya hendak menengok cucunya. Namun, terlapor malah berteriak-teriak dan marah-marah, hingga melakukan aksi tersebut.
"Sifat temperamentalnya sudah tidak terbendung. Dikira klien saya mau menjemput anaknya, ternyata memaksa masuk ke rumah hanya mengambil harta benda dan membawa mobil yang dibeli dari usaha yang dibangun pakai modal suaminya beserta kedua mertuanya," terangnya.
BACA JUGA:100 Persen SPBU di Indonesia Sudah Menyediakan B35 Per Agustus 2023
Lalu, tambah dia, aksi terlapor ini membuat kegaduhan sampai ibu mertuanya pingsan di dalam rumah.
"Kemudian terlapor meminta bantuan orang-orang yang lewat dan menuduh klien saya menyiksa anaknya. Sehingga orang-orang di sekitar terprovokasi," tambahnya.
Untungnya tak lama kemudian, kliennya tiba di rumah setelah pulang dari masjid dan menanyakan kepada terlapor mengapa melakukan hal tersebut.
Lalu, kliennya menjelaskan kepada orang-orang yang ikut terprovokasi bahwa sudah terjadi salah paham dan menegaskan bahwa tidak ada satu orangpun yang menyiksa cucunya di rumah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: