Anak di Rumah Belum Tentu Aman, Ini Pesan Ibu Wali Kota Banjar: Lakukan Delapan Fungsi Keluarga

Anak di Rumah Belum Tentu Aman, Ini Pesan Ibu Wali Kota Banjar: Lakukan Delapan Fungsi Keluarga

Wali Kota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih memberikan sambutan saat peringatan hari Anak Nasional tingkat Kota Banjar.-Foto: anto sugiarto/radartasik.disway.id-

Anak di Rumah Belum Tentu Aman, Ini Pesan Ibu Wali Kota Banjar: Lakukan Delapan Fungsi Keluarga

KOTA BANJAR, RADARTASIK.COM - Keberadaan anak di rumah belum tentu aman. Tindak kekerasan, pelecehan pada anak mungkin bisa saja terjadi justru oleh orang-orang terdekat yang ada di sekitar rumah. 

Sehingga orang tua dan keluarga tidak boleh abai. Akan tetapi harus lebih peduli dan waspada.

Seperti pesan yang disampaikan oleh Wali Kota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih yang berpesan agar orang tua dan keluarga tidak abai terhadap anak-anak.

BACA JUGA:Punya Darah Indonesia, Kiper Baru Inter Milan, Emil Audero Mengaku Punya Watak Lebih Kalem

Hal ini dikarenakan angka kekerasan terhadap anak di Kota Banjar yang semakin hari semakin meningkat.

“Salah satu kemungkinan terjadinya kekerasan terhadap anak karena hilangnya fungsi keluarga. Untuk itu Ibu berpesan kepada orang tua agar fungsi dan peran keluarga, orang tua di rumah harus betul-betul dilaksanakan."

"Ini merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan pada anak,” tegasnya saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional di Aula Somahna Bagja Dibuana Setda Kota Banjar.

Kasus kekerasan terhadap anak di Kota Banjar terus terjadi, tidak hanya menjadi korban tapi juga pelaku kekerasan ke sesama anak. 

BACA JUGA:Megumi Takani, Dokter yang Jago Analisis Taktis untuk Membantu Battousai si Pembantai di Rurouni Kenshin

Wali Kota Banjar juga menyampaikan bila naiknya angka kekerasan terhadap anak, masih terus dikaji.

Apakah saat ini orang-orang sudah berani melaporkan bila terjadi tindak kekerasan pada anak, sehingga berpengaruh pada angka kekerasan di Kota Banjar.

Berdasarkan data dari Polres Banjar jumlah kasus kekerasan terhadap anak tahun 2022 yakni persetubuhan ada 7 kasus, cabul 2 kasus dan kekerasan anak 4 kasus.  

Sedangkan tahun 2023 dari awal Januari hingga saat ini yakni persetubuhan ada 6 kasus, cabul 1 kasus dan kekerasan anak sda 3 kasus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: