Sampah Pemicu Bencana Iklim Pemanasan Global, Kota Tasik Perlu Adopsi Eco Enzyme

Sampah Pemicu Bencana Iklim Pemanasan Global, Kota Tasik Perlu Adopsi Eco Enzyme

Tampil selaku pembicara Ir. Setyo Indroprahasto, M.Si dan Drg Retno Nurmawati, praktik pembuatan Eco Enzyme dipandu oleh Relawan Basuki Harsono, Hendarto, Abdul Haris, Nina, Widyas, dan Ratna Handayani.-Istimewa-radartasik.disway.id

Hasil pengolahan cairan eco enzyme yang baik, sambung dia, memiliki warna coklat gelap dan memiliki bau khas fermentasi asam manis yang kuat.

BACA JUGA:SDN 1 Cilangkap Tasikmalaya Makin BERPRESTASI, Unggul Dalam Berbagai Bidang Akademik dan Non-Akademik  

Manfaat yang didapat, menurutnya akan berlipat ganda. Seperti menjadi cairan pembersih serta pupuk yang ramah lingkungan.

“Buat mencuci termasuk membersihkan kamar mandi, mengepel lantai, ini akan sangat baik. Termasuk untuk pupuk, juga sangat baik. Karena ini (Eco Enzyme) ramah lingkungan,” terang pensiunan dosen di beberapa universitas Yogyakarta itu. 

“Teknisnya harus praktek ya. Boleh dari Tasik kalau mau belajar, kami tunggu,” ajak dia. 

Eco Enzyme, tambah dia, juga bisa menjernihkan air. Untuk kalangan rumah atau pertanian, Eco Enzyme memiliki manfaat yang cukup besar. “Tikus, serangga bahkan kecoa, itu tidak suka dengan cairan Eco Enzyme. Ini kan diakibatkan ion negatif hasil fermentasi yang membuat hama tadi terusir. Bukan membunuh, tetapi mengusir hama,” terangnya meyakinkan.

 BACA JUGA:Angkasa Expo 2023 Lanud Wiriadinata di Mayasari Plaza Diserbu Anak-anak PAUD

Membahas soal pengelolaan sampah, menurutnya Kota Tasik perlu adopsi Eco Enzyme. “Di media kami baca, masalah sampah ini sama saja dengan isu di kota-kota lain. Di Sleman, akhirnya memanfaatkan pola ini. Kota Tasik juga bisa,” sarannya.   

Kota Tasikmalaya kini tengah getol-getolnya menangani masalah sampah. Mulai menutup tempat pembuangan sampah liar, menggelar lomba bank sampah serta budidaya maggot. 

“Bank sampah itu salah satu dalam penangnan ya! Jika di Kota Tasik ditambah dengan budidaya maggot dan pengelolaan fermentasi eco enzim, ini akan lengkap. Dengan cara ini, masalah sampah akan tertanggulangi,” saran pria yang kini getol berkolabirasi dengan DLH Pemrov DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: