Pesawat Susi Air Dibakar OPM, Pilotnya Dijadikan Sandera, Bagaimana Nasib 5 Penumpang?
Pesawat Susi Air dibakar OPM, pilotnya dijadikan sandera.--Ilustrasi-Instagram--
”Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami Sandera ini, kecuali NKRI mengakui dan lepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka),” kata dia dalam keterangannya.
Dia menjelaskan ini kali kedua mereka melakukan penyanderaan. Pertama penyanderaan Tim Lorenz pada tahun 1996 di Mapenduma.
Sementara itu, Polres Nduga terus menelusuri Pesawat Pilatus Porter Susi Air dengan Nomor Penerbangan SI 9368 yang dibakar OPM.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari Distrik Manajer Susi Air Wilayah Timika Jeremy Jordan Rumi.
BACA JUGA: Waspada, 4 Penyakit Akibat Kerja yang Mungkin Belum Kamu Tahu. Pekerja Kantoran Harus Hati-hati
”Pukul 06.17 WIT, pesawat Susi Air landing di Bandara Paro Kab. Nduga, namun hingga sampai sampai saat ini pukul 09.15 WIT, pesawat belum juga kembali dari Distrik Paro Kab. Nduga ke Timika,” katanya kepada awak media, Selasa 7 Februari 2023.
Pesawat tersebut dipiloti Philips Max Marthin, warga berkebangsaan Selandia Baru. Terdapat 5 penumpang dan take off dari Bandara Mozes Kilangin Kabupaten Mimika menuju Bandara Paro Distrik Paro Kabupaten Nduga.
Saat ini personel gabungan TNI-Polri yang tergabung dari Ops Damai Cartenz tengah investigasi terkait kondisi pilot beserta seluruh penumpang pesawat.
”Tim juga akan mendalami terkait murni atau tidaknya kecelakan yang menyebabkan terbakarnya pesawat Pilatus Porter Susi Air tersebut atau diduga dibakar oleh pihak-pihak tertentu. Tidak menutup kemungkinan pesawat ditahan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata Nduga Pimpinan Egianus Kogoya dikarenakan wilayah itu masuk dalam markas mereka,” tandasnya.
Artikel ini sudah tayang di disway.id dengan judul: Pesawat Susi Air Diduga Dibakar di Papua, Ada Bayi Ikut Jadi Penumpang, Pilotnya Asal Selandia Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: