Harta Karun Indonesia Terancam Hilang Akibat Perubahan Iklim

Harta Karun Indonesia Terancam Hilang Akibat Perubahan Iklim

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan kondisi terkini salju abadi di Puncak Jaya yang merupakan salah satu harta karun Indonesia.-BMKG-

Harta Karun Indonesia Terancam Hilang Akibat Perubahan Iklim

JAKARTA, RADARTASIK.COMSalju abadi di Puncak Jaya, Pegunungan Cartenz, Papua, merupakan salah satu dari sekian banyak harta karun Indonesia.

Nasib harta karun Indonesia berupa Salju abadi di Puncak Jaya terus mencair sehingga terancam hilang akibat perubahan iklim.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan kondisi salju abadi di Puncak Jaya.

BACA JUGA: Rating pemain AC Milan vs Bologna 2-0: Christian Pulisic Man of The Match, Thiaw Jadi Bek Terbaik

Salju abadi di Puncak Jaya terus mengalami pencairan dan menuju kepunahan. Fenomena ini terjadi —diduga kuat— berkaitan dengan pemanasan global dan perubahan iklim di seluruh dunia.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, terjadi penurunan drastis luas area salju abadi di Puncak Jaya dalam beberapa dekade terakhir.

Dwikorita menyampaikan hal itu pada seminar ilmiah bertajuk 'Salju Abadi Menjelang Kepunahan: Dampak Perubahan Iklim?' di Auditorium Kantor Pusat BMKG seperti dilansir laman BMKG, Selasa 22 Agustus 2023.

Dia juga menjelaskan hasil riset analisis paleoklimat berdasarkan inti es yang dilakukan oleh BMKG bersama Ohio State University, Amerika Serikat.

BACA JUGA: Begini Kronologi Truk Tabrak Truk di Jalan RE Martadinata, Tasikmalaya

Disebutkan, pencairan gletser di Puncak Jaya setiap tahun sangat masif terjadi. Ketika riset dimulai tahun 2010, ketebalan es mencapai 32 meter.

Seiring perubahan iklim yang terjadi di dunia, hingga tahun 2015, laju penurunan ketebalan es ialah satu meter per tahun.

Kondisi kian buruk pada periode 2015-2016 tatkala Indonesia dilanda fenomena El Nino kuat, dimana suhu permukaan menjadi lebih hangat. Akibatnya, gletser di Puncak Jaya mencair 5 meter per tahun.

Periode 2015-2022, laju penurunan es terus terjadi dan seakan tidak terhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: