Hukuman Goreng

Hukuman Goreng

--

Secara administrasi, UT memang sangat bagus. Tetapi praktek di lapangan perlu dikaji lagi. UT memang bagus dalam membantu dalam pemenuhan target bahwa guru harus sarjana (S1), dimana dulu mayoritas guru, terutama guru SD hanya lulusa Diploma (D3). Namun seiring perkembangan waktu, dan sudah banyak guru yang sarjana, UT menerima banyak mahasiswa dari lulusan SMA. Sebagian besar mahasiswa UT mengambil jurusan keguruan, terutama PGSD, yang nantinya akan menjadi guru SD. Pada pembelajaran di UT setiap semester hanya 8 minggu, biasanya Sabtu-Minggu, bisa secara Online, dan mahasiswa bisa lulus dalam 8 atau 9 semester. Kita bandingkan dengan kuliah di kampus reguler, tiap semester minimal 16 minggu, hampir tiap hari mahasiswa masuk secara offline. Mahasiswa bisa lulus 8 atau 9 semester. Banyak teori dan praktek pembelajaran serta sikap dan karakter yang harus dicontohkan dan dipraktekkan secara luring di ruang kelas. Bagaimana membuka pelajaran, mengelola kelas, mengaktifkan siswa dalam diskusi, mencontohkan sikap yang baik, dan sebagainya dipelajari dengan praktek secara luring. Ini penting karena mereka adalah calon guru yang nantinya akan mendidik siswa secara langsung/luring di kelas. Mungkin kalau pembelajaran di sekolah sudah online semua dan tidak perlu mengajari sikap/karakter secara nyata, maka mencetak guru model online tersebut bisa dilakukan, dan UT akan menjadi yang terdepan. Mohon maaf, ini hanya usul agar pendidikan di Indonesia bisa lebih baik, secara nyata..

balagak nia

Masuk STAN, Statistik sepakat pasti objektif karena pembelajarannya juga sulit & tidak semua orang mampu, kalo IPDN tdk yakin objektif krn kurang pintar pun pasti bisa ikut pembelajaran di IPDN. Waktu kasus Rektor Unila ditangkap, sempat terpikir orang tua yg memaksakan anaknya utk kuliah di kedokteran itu nekad. Tapi setelah dpt info, ternyata banyak juga kedokteran di univ2 yg menggampangkan siswanya lulus terutama jika mahasiswanya kebanyakan kurang pintar. Tapi kalau nekad masuk Kedokteran UI (contohnya) melalui jalur belakang & tidak ditunjang anaknye pintar, siap2 saja stress...akhirnya mundur....

balagak nia

Ane sih kurang sepakat kalau keberhasilan UT ditandai dengan lulusannya banyak diterima sebagai ASN. Tahu sendiri khan kualitas pemerintahan kita....Kalau lulusannya ternyata banyak yg sukses sebagai professional nah itu baru top. Jadi ingat dulu waktu gonjang ganjing IPDN, salah satu alumninya dgn gagah bilang di TV kalau banyak alumni IPDN berhasil ditandai dengan sudah menyelesaikan S2, coba cek ASN kebanyakan yg penting ambil S2, mereka tambah pinter ya nggak. Katanya RG ijazah menandakan pernah sekolah bukan pernah berpikir....

Riki Gana S

Rusuh Agrinex (4) #pantun# pak ojat rektor universitas terbuka// dari nama sudah pasti orang sunda// dari sekian perusuh yang ada// rasanya hanya sedikit yang anak muda..// kampus UT ada di Serang// tak pernah berisik walau banyak ruang// kalaulah mau hati senang dan riang// komenlah asyik dan janganlah tegang..// lulusan fisika murni adalah pak azmi// yang dari kampar bernama pak suardi// janganlah sampai menjadi sensi// mari senam satu jam seperti Pak DI..// jalan-jalan ke banten selatan// tiba di Baduy membeli durian// yang kemarin ribut kopi sachetan// semoga bukanlah duda-duda yang keren// demikian kiranya. saya riki gana. spesialis perusuh sebelum ishoma. wkwkwk... Tabik!

Amat Kasela

Sekolah dan kampus itu cuma tempat sekolah formal, Om. Kita bisa mendapat ilmu pengetahuan dari mana saja. Tinggal kita mau belajar apa tidak? “Setiap Orang Menjadi Guru, dan Setiap Rumah Menjadi Sekolah,” kata Ki Hadjar Dewantara. Lanjut lagi, apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan adalah pendidikan. Kita adalah pembelajar sepanjang hayat. Ttd. Perusuh tobat

Warung Faiz

"Masalahnya mau kuliah atau tidak" Sebuah pukulan hook langsung kena sasaran_menyindir saya dan perusuh2 lainnya yg tdk melanjutkan kuliah.. Sebagai orang satu2nya tamatan slta yg kebetulan terpilih ke agrinex_rasanya manusiawi kalo saya sedikit insecure berhadapan dgn rekan2 lainnya... Alhamdulillahnya tdk ada satupun berusaha menonjolkan diri_Pak DI dan rekan2 lainnya org2 humble_beruntung saya bertemu dgn mereka.. Sebagai wartawan senior,Pak DI lah yg mampu "menelanjangi"latar belakang kami,dari pendidikan,profesi sampai keluarga.. Setelah terkuak,saya langsung berkata wow_padahal khan mestinya alip,ba,ta dulu_takjub dgn latar belakang peserta lainnya.. Untungnya saya ingat pesan guru ngaji_insecure itu hampir sama dgn sombong,sama2 penyakit hati_orang insecure cenderung membatasi diri dgn orang dirasa diatasnya_sementara org sombong sebaliknya,cenderung membatasi diri dgn orang yg dirasa dibawahnya_kesimpulan saya,insecure bentuk lain dr kesombangan_bisa jd kesimpulan saya salah,silahkan rekan2 perusuh menyimpulkan lain...

Tuan Sumartan

Alhamdulillah saya pernah kuliah di UT yang biaya kuliahnya murah, sistem belajarnya mandiri, bisa sambil kerja dan saya bersykur juga pernah wisuda di kampus Pondok Cabe.

Rihlatul Ulfa

Saat saya menaiki kapal menuju Lampung pada malam hari. saya lihat laut menjadi hitam dan yg saya pikirkan adalah. 'oh bunuh diri yg paling mudah adalah meloncat dari kapal ini, tidak membuat rumah/kost/hotel/apartemen menjadi angker. paling2 saya ditemukan setelah jasad mengapung atau mungkin sudah dimakan ikan. saya juga berfikir saat mencoba menjadi pembunuh. saat korban saya masukan karung dengan pemberat batu dan buang dilaut lepas. buktinya kasus aksyena yg meninggal didanau sekecil itu saja pembunuhnya tidak pernah terungkap. apalagi strategi saya itu wkwkk. ini hanya pikiran liar. :p

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: