Pemerintah Putuskan Impor Beras Sebanyak 500 Ribu Ton, Alasannya Stok Menipis dan Harga Mulai Naik

Pemerintah Putuskan Impor Beras Sebanyak 500 Ribu Ton, Alasannya Stok Menipis dan Harga Mulai Naik

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah putuskan impor beras sebanyak 500 ribu ton untuk aman stok cadangan beras pemerintah yang mulai menipis. --

JAKARTA, RADARTASIK.COM - Pemerintah putuskan impor beras sebanyak 500 ribu ton pada akhirnya tahun ini. 

Langkah tersebut terpaksa dilakukan lantaran stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini disebut menipis, sehingga dikhawatirkan membuat harga beras di pasaran menjadi naik. 

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan sejatinya pemerintah tidak ingin melakukan impor beras. 

Hanya saja karena harga beras saat ini mulai tidak stabil, yang salah satunya disebabkan stoknya mulai menipis. 

BACA JUGA: 10 Destinasi Wisata di Tasikmalaya dengan Pemandangan Indah, Cocok Bagi Liburan Akhir Tahun

BACA JUGA: 10 Rekomendasi Hotel di Pangandaran untuk Liburan Akhir Tahun, Cek Fasilitas yang Ditawarkan

Maka langkah melakukan impor beras terpaksa dilakukan pemerintah untuk menjaga stok beras kembali stabil dan aman. 

"Semua kita tadinya tidak ada yang ingin impor beras. Tapi (melihat) harga beras mulai naik, maka kita harus beli (impor, red)," ujar pria yang akrab dipanggil Zulhas tersebut kepada awak media.

Diungkapkan Zulhas, saat ini stok beras di gudang Bulog sudah tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

"Nah, kenapa kita harus beli? Karena Bulog operasi pasar, barangnya habis. Stok Bulognya tinggal sedikit," ungkapnya.

BACA JUGA: PT Sugarindo Buka Lowongan Kerja Terbaru untuk Posisi Admin Produksi dan Staff QC, Cek Kualifikasinya di Sini

BACA JUGA: BNPB Buka Lowongan Kerja Terbaru untuk Pendidikan Minimal Magister, Berminat? Ini Persyaratan Lengkapnya

Zulhas menyebut, jika pemerintah tidak segera menambah stok CBP, maka bisa dipastikan harga beras di pasaran akan terus naik.

"Nah kalau tinggal sedikit, kan market tidak confidence, Bulognya juga terganggu. Maka harga bisa melonjak lagi. Nah, harusnya gimana," ucap Zulhas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: