Tahun Gegap

Tahun Gegap

--

Mayoritas komentator Disway orang swasta yg jauh dari Hingar bingar proyek. Anda lihat mengapa proyek besar disini selalu dimenangkan oleh BUMN dan BUMN nya rugi terus. Wkwkw. Proyek besar itu sudah " dipagari" oleh koalisi. Kontraktor swasta yg gede sudah "paham" gak bisa ikut terlibat, kadang ada satu dua yg di ajak sekedar "partisipasi" . Kadang swasta yg jaga kualitas tak minat ikut."merepotkan" prinsip GCG nya. Sebagai kuli di BUMN Tiongkok dulu kita paham tak masuk ke daerah "gelap" dan "membahayakan" bukan tak mampu kerja.

Alex Ping

Lah kok yo ngono bah, teman saya aja selingkuh ketauan ya dibaleni maneh kok. Podo Ra Kapok e bah. Pas ditanya mending mana ketauan korupsi apa ketauan selingkuh? Begini katanya: Sekali kita ketauan korupsi (catat: bagi yang ketauan aja) maka kita akan dilabeli Koruptor, tapi beda dengan selingkuh (catat: bagi yang ketauan juga ya), maka yang dilabeli adalah selingkuhan kita: Pelakor. Jadi sudah jelas dari predikat yang diberikan, mana yang lebih disalahkan. Dan lagi katanya, sebenarnya selingkuh itu step awal dari korupsi. Tapi kalo selingkuh aja ketauan, udah jangan coba2 korupsi. Bayangin nutupin dari 1 orang aja lu kagak bisa, apalagi mau nutupin dari banyak orang. >.<

Amat Kasela

Bagi koruptor laki, kuncinya ada di bininya. Kalo bini melarang korupsi sangat mungkin laki tak akan korupsi. Berani membangkang bini? Kalo perusuh Disway pasti taat, patuh. Karena seringgi apa pun pangkat si laki, pangkat bini setingkat lebih tinggi.

Lagarenze 1301

Ada yang menarik dari Pemilihan Rektor Universitas Lampung pada Rabu (28/12/2022). Rektor yang terpilih, Prof Lusmeilia Afriani (Prof Lusi), akan menjadi rektor perempuan pertama Unila. Hal menarik lainnya, Mendikbudristek melimpahkan seluruh suara (35 persen) kepada Prof Lusi, calon rektor yang raihan suaranya paling kecil pada pemilihan tahap pertama. Prof Lusi saat ini menjabat Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unila. Dua calon rektor lainnya adalah wakil rektor: Prof Asep Sukohar (Wakil Rektor II Bidang Keuangan) dan Prof Suharso (Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama). Pada pemilihan tahap pertama (untuk menetapkan calon rektor, yang memilih hanya anggota Senat), Prof Suharso meraih suara terbanyak 21 suara, lalu Prof Asep 10 suara, dan Prof Lusi 7 suara. Pada pemilihan tahap kedua (pemilihan rektor), suara senat hanya 65 persen yang setara 46 suara. Sebanyak 35 persen lainnya yang setara 25 suara menjadi hak Menteri. Pada akhirnya Prof Lusi menang dengan raihan 44 suara (25 suara dari Menteri dan 19 lainnya dari anggota Senat). Prof Suharso hanya 21 suara dan Prof Asep 6 suara. Tak ada indikator yang jelas untuk pelimpahan suara Menteri. Namun, dalam pemilihan ini, sepertinya Menteri memilih calon yang paling aman. Dua calon lainnya adalah wakil rektor, yang mana rektornya, Prof Aom Karomani, dan juga Wakil Rektor I Prof Heryandi, ditangkap KPK karena kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri.

Leong putu

Sungguh enak sambal terasi / Nasi hangat goreng hati / Nikmat tenan hasil korupsi / Namun tak bikin tenang hati / ... 365_mantun korupsi

Jimmy Marta

Punya sertifikat lkpp untuk jadi pejabat itu kadang dilematis. Satu sisi, punya lisensi itu kebanggaan. Dipilih dari kantor hanya bbrp, yg lulus hanya satu. Dari puluhan peserta, hanya belasan yg lolos. Namun disisi lain ada ketakutan. Karena jadi panitia itu ibarat jalan licin. Gk hati2 terpeleset. Saat pelatihan gabung dg puluhan orang dari bbrp instansi. Yg menarik adalah beda prinsip peserta. Yg serius ikut dg tekun. Tp sebagian malah, setengah rius saja. Takut lulus . Punya sertifikat pengadaan itu, ibaratnya satu kaki dah di penjara. Harusnya gk perlu ada takut berlebihan untuk jd panitia pengadaan. Perpres tentang ppbj hampir tiap tahun disempurnakan. Pengadaan sistem e-prouc sebenarnya cukup baik. Ketemu calon vendor boleh dikatakan tdk ada. Tentu pertanyaanya, dimana peluang "bermainnya"?. Kalau soal penyusunan anggaran di pemprov sy gk tahu banyak. Bgmn itu proposal, aspirasi, musrenbang, sidang2 sampai jadi apbd, sy gk paham secara mendalam. Jadi apakah dititik ini ada dibuat celah, entahlah. Dari sisi panitia, e-proc itu mestinya gk ada celah. Peserta lelang dan panitia hanya bermain sarat dan ketentuan. Jika S&K dibuat fair, dititik ini gk ada peluang korupsi.

Mahmud Al Mustasyar

Bagaimana akan kapok ? 1. Beberapa kewenangan KPK telah dipangkas. 2. LBP : OTT tidak bagus bagi negara. 3. KPK : Koruptor yg kena OTT hanya karena apes. 4. KUHAP : Hukuman koruptor diperingan. 5. MA : Beberapa kali memangkas hukuman koruptor. 6. LP : Koruptor bisa bangun ruang tahanan ssd keinginan. 7. Remisi hukuman bagi koruptor. 8. Setelah keluar dr LP, bisa menjadi calon legislator. 9. Uenak tenan.

Er Gham

Di negara lain korupsi terjadi karena karena adanya kesempatan atau peluang. Ada celah atau lubang yang bisa dimanfaatkan. Yang gila di negri pandora, celah atau peluang itu memang sengaja diciptakan. Sengaja dibuat. Untung negri wakanda tidak mengadopsi hal itu. Oh ya? 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: