Pelajar yang Diduga Keracunan Usai Konsumsi Makanan Program MBG Bertambah Capai Ratusan, 27 Dirawat

Kolase para pelajar di Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya yang diduga keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat 2 Mei 2025. istimewa for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pelajar di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya yang diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) betambah.
Insiden ini melibatkan siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), hingga sekolah menengah pertama (SMP). Beberapa guru juga dilaporkan mengalami gejala serupa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana, menyebutkan pihaknya telah menerima laporan tersebut dan segera melakukan verifikasi di lapangan.
“Kami mendapatkan informasi bahwa sekitar 400 orang terdampak,” ujar Dadan usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Setda, Jumat 2 Mei 2025.
BACA JUGA:Belasan Siswa di Rajapolah Tasikmalaya Diduga Keracunan Usai Konsumsi Makanan Program MBG
"Tim kami sudah turun untuk memverifikasi dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan," sambungnya.
Dari jumlah tersebut, 27 pelajar dilaporkan harus menjalani perawatan intensif di fasilitas kesehatan.
Sementara lainnya hanya mengalami gejala ringan seperti diare dan masih bisa ditangani secara mandiri.
Hingga kini, penyebab pasti keracunan belum dapat dipastikan. Sampel makanan dari program MBG telah dikirim ke laboratorium untuk diuji lebih lanjut.
BACA JUGA:Ketua DPRD Dorong Lelang Terbuka Jabatan Sekda Tasikmalaya Demi Transparansi
“Kami masih menunggu hasil laboratorium. Data akurat sangat dibutuhkan sebelum mengambil kesimpulan,” tegas Dadan.
Terkait kelanjutan program MBG, Dadan menegaskan hal tersebut di luar kewenangannya. Ia hanya berharap pengelolaan program serupa dapat ditingkatkan agar kejadian serupa tak terulang.
“Programnya bagus, tapi perlu pengelolaan yang lebih profesional dan hati-hati. Tugas kami sekarang adalah mendata dan memastikan kondisi siswa,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dr Heru Suharto, mengonfirmasi bahwa 27 siswa dirawat di puskesmas, dan sembilan di antaranya masih dalam perawatan hingga Jumat pagi tadi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: