Sadis, Seorang Pelajar SMK Tewas Dibantai 7 Orang, Pelaku Sakit Hati karena Sering Dibully

Sadis, Seorang Pelajar SMK Tewas Dibantai 7 Orang, Pelaku Sakit Hati karena Sering Dibully

Seorang pelajar SMK tewas dibantai 7 orang, Keluarga korban saat melihat korban di kamar mayat rumah sakit. Foto: Ist/ radarsukabumi--

SUKABUMI, RADARTASIK.COM— Sadis, seorang pelajar SMK tewas dibantai 7 orang. Pelaku sakit hati karena sering dibully oleh korban.

Kasus sorang pelajar tewas dibantai 7 orang itu kini ditangani Polres Sukabumi. Para pelaku pembunuhan seorang pelajar SMK di Sukabumi itu tekah ditangkap.

Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Dharmawansyah, menjelaskan, polisi menangkap pelaku pembunuh seorang pelajar SMK di Sukabumi, tepatanya di wilayah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Dari hasil penyelidikan dan pengembangan kasus dugaan pembunuhan terhadap seorang pelajar SMK di wilayah Kecamatan Cibadak pada Sabtu (8/10), kami menangkap tujuh tersangka yang empat orang di antaranya masih di bawah umur," kata Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Dharmawansyah di Sukabumi, Rabu, 12 Oktober 2022.

Kasus seorang pelajar SMK tewas dibantai 7 di Sukabumi itu orang berawal dari penyerangan.

Menurut AKBP Dedy Dharmawansyah, kasus penyerangan itu berakhir pembunuhan. 

Kasus pembunuhan seorang pelajar SMK di Sukaumi itu berawal saat pelaku utama, yakni DN (18) mengajak RA (19) penyedia senjata tajam dan AM (18) serta empat pelaku di bawah umur lainnya yang masih duduk di bangku kelas XI SMK. 

Seluruhnya merupakan warga Kecamatan Cibadak. Setelah berkumpul, mereka merencanakan menghapus grafiti tulisan Kapten (julukan sekolah korban) pada Sabtu, 8 Oktober sekitar pukul 01.00 WIB di Kampung Pasar, Kecamatan Cibadak. Saat tiba di lokasi ternyata grafiti tersebut dijaga oleh korban dan rekan-rekannya.

Korban yang melihat para tersangka yang hendak menyerangnya membawa senjata tajam kemudian langsung melarikan diri. Namun, korban yang tertinggal dari rekannya akhirnya tertangkap oleh DN.

Tanpa basa-basi, DN membacok seorang pelajar SMK yang baru berusia 16 tahun itu dengan celurit pada bagian bahu serta perutnya. Korban pun meninggal dunia di lokasi kejadian.

Menurut AKBP Dedy Dharmawansyah, motif para tersangka melakukan penyerangan terhadap pelajar itu disebabkan sakit hati karena sering mendapatkan perundungan (bully) dari korban sehingga DN mengajak enam rekannya untuk melakukan penyerangan. 

Adapun barang bukti yang disita, yakni sebilah celurit dan katana, baju korban yang terdapat bercak darah, kemeja batik warna merah milik pelaku, celana training milik korban, sepeda motor dan lainnya. 

Para tersangka ini ditangkap di beberapa lokasi seperti pelaku utama yakni DN, RA dan AM ditangkap di Desa Pamuyuran, Kecamatan Cibadak pada Senin, 10 Oktober 2022 dan Selasa 11 Oktober 2022. 

Sementara empat tersangka lainnya ditangkap pada Selasa 11 Oktober 2022 setelah dipancing untuk keluar dari persembunyiannya di Kampung Ciherang Tonggoh, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com