Korban Meninggal di Sawah Parakannyasag, Indihiang, Tasik, Sebelumnya Hilang, Dicari Keluarga dan Warga
Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota saat mengevakuasi mayat laki-laki di sawah Kampung Salamnunggal Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Sabtu, 10 September 2022. Foto: Istimewa--
Ketiga saksi merupakan warga asal Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
Mereka sengaja ngurek di pinggir sawah di Kampung Siluman, yang tak jauh dari rumah mereka.
Saat menyusuri sawah, mereka kaget mendapati sesosok jasad pemuda dengan posisi miring di tepi sawah.
Belakangan diketahui korban yang kala itu sudah tidak bernyawa tersebut berinisial CZ (21) warga setempat.
"Ya tadi ada temu jasad pria. Jasad itu identitaskan berinisial CZ (21), warga setempat. Saksi pencari belut mengenali jasad itu," ungkap Kapolsek Cibeureum, Polres Tasikmalaya Kota, AKP Yusuf Setyanto, Sabtu malam.
Kapolsek mengisahkan, ketiga saksi mulanya beraktivitas sekitar pukul 15.30 WIB. Ketiganya berpencar ke titik lokasi berbeda.
"Lalu pada pukul 16.52 WIB salah seorang saksi melihat seperti tumpukan kain di pinggir pematang sawah. Ternyata ketika dari jarak dekat itu adalah jasad pria seperti posisi tidur menyamping," terangnya.
"Lalu dia memanggil 2 orang saksi lainnya untuk melihat kondisi jasad itu dan berteriak meminta tolong kepada warga sekitar," sambungnya.
Berbekal penemuan jasad korban, warga lainnya yang juga mengenali korban kemudian memanggil keluarganya untuk lebih memastikan bahwa korban sudah dalam keadaan meninggal.
"Korban ditemukan di area sawah oleh pencari belut dengan keadaan sudah meninggal dunia. Wajahnya terbenam ke dalam lumpur," tambahnya.
Kemudian oleh para saksi jasad korban dibawa ke rumah orang tuanya. "Berdasarkan Keterangan dari kedua orangtuanya dan saksi lainnya korban mengidap penyakit epilepsi," jelasnya.
Hasil pemeriksaan Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, kata Kapolsek, dari tubuh korban tak ditemukan tanda luka-luka ataupun tanda-tanda kekerasan.
"Diduga sebab kematian korban karena penyakit epilepsi yang dideritanya,” ujarnya.
“Kemudian pihak keluarga membuat pernyataan yang isinya menerima kematian korban sebagai takdir dan tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi," pungkas kapolsek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: