Airlangga Hartarto: Presiden Sampaikan Catatan Baik Ekonomi RI ke IMF

Airlangga Hartarto: Presiden Sampaikan Catatan Baik Ekonomi RI ke IMF

radartasik.com  - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Managing Director of the International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva, di Istana Bogor, Minggu 17 Juli 2022.

Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Dalam pertemuan itu Menko Perekonomian Airlangga menuturkan, ada sejumlah hal yang disampaikan Presiden Jokowi kepada perwakilan IMF.

BACA JUGA:Kemenag Beri Beasiswa S1 untuk 2.000 Guru Madrasah, Pesantren, dan PAI

 Antara lain, catatan bagus pemerintah terkait kondisi perekonomian Indonesia, penanganan pandemi Covid-19, dan presidensi G20 Indonesia.

"Bapak Presiden menyampaikan ekonomi Indonesia relatif sedang baik dan dimana inflasi sekitar 4,2 persen, pertumbuhan ekonomi 5,01 persen, kemudian juga dalam situasi ekonomi dibanding negara lain, kita punya GDP ratio 42 persen, beberapa negara itu mencapai 100 persen," papar Airlangga dikutip dari Sekretariat Presiden, Minggu 17 Juli 2022.

BACA JUGA:Mulai 14 Juli 2022, Pengajuan Visa Umrah Dibuka, Cek Syaratnya di Sini

Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, Presiden juga menyampaikan defisit APBN masih sekitar empat persen dan neraca perdagangan Indonesia selama 26 bulan surplus.

Airlangga mengatakan, situasi ekonomi Indonesia relatif baik dibandingkan negara-negara lain.

"Beberapa negara masuk resesi, tetapi Indonesia terlihat potensi dari resesinya dibanding berbagai negara lain relatif sangat kecil yaitu sekitar tiga persen," kata Airlangga.

BACA JUGA:Cari Cuan dari Bisnis Action Figure, Ternyata Bisa Bikin Kaya Raya

Airlangga menambahkan, dalam pertemuan tersebut, pemerintah berharap IMF bisa terus mendukung kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 tahun ini.

Pemerintah Indonesia berharap narasi positif terus dilakukan emerging countries beserta IMF.

Sebab, pemerintah khawatir kondisi inflasi yang naik di berbagai negara dan tingkat suku bunga akan masuk rezim baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: