Waduh, Rupiah Melemah terhadap Dolar, Imbas Inflasi Amerika Serikat, Ini Pesan Bank Dunia untuk Indonesia

Waduh, Rupiah Melemah terhadap Dolar, Imbas Inflasi Amerika Serikat, Ini Pesan Bank Dunia untuk Indonesia

 JAKARTA, RADARTASIK.COMNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah. Itu imbas dari perilisan data inflasi Amerika Serikat pada Juni 2022.

Data inflasi Amerika Serikat pada Juni 2022 melampaui ekspektasi pasar.

Pada Kamis sore, 14 Juli 2022, rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp 15.020 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.992 per dolar AS.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Tasikmalaya Hari Ini Jumat 15 Juli 2022, Simak Penjelasan BMKG

Lukman Leong, analis DCFX Futures mengatakan US dolar sangat kuat setelah data menunjukkan kenaikan besar pada inflasi.

“Ini yang menambah kekhawatiran akan resesi global dengan imbal hasil obligasi US 2 tahun naik lebih tinggi dibandingkan yang 10 tahun (inverted yield curve). Hal ini menyebabkan aset dan mata uang beresiko tertekan,” kata Lukman Leong, Kamis 14 Juli 2022.

Indeks harga konsumen (IHK) AS pada Juni 2022 meningkat 9,1 persen (yoy), melebihi estimasi pasar 8,8 persen dan merupakan kenaikan terbesar sejak 1981.

BACA JUGA: Kata Klopp Tentang Perburuan Gelar Liga Premier Musim Depan: Chelsea Sangat Kuat

Rilis inflasi Juni yang melebihi estimasi tersebut memberi peluang bank sentral menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin selama pertemuan bulan ini.

Dari dalam negeri, lanjut Lukman, meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 juga menekan rupiah. Mengutip laman covid19.go.id, terdapat penambahan 3.822 kasus baru pada Rabu 13 Juli 2022.

BACA JUGA: Roy Keane: Manchester City Favorit Juara Liga Premier

“Sedangkan BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan minggu depan yang akan bisa menekan pertumbuhan ekonomi,” terang Lukman.

BI memutuskan masih mempertahankan BI7DRR sebesar 3,5 persen, meski beberapa bank sentral negara lain telah melakukan penyesuaian suku bunga. 

Suku bunga 3,5 persen itu telah bertahan selama 15 bulan atau sejak Maret 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id