Rusia Bantah Klaim Ukraina Dan Sebut Hanya 6.956 Kombatan Asing Yang Bertempur Untuk Kiev

Rusia Bantah Klaim Ukraina Dan Sebut Hanya 6.956 Kombatan Asing Yang Bertempur Untuk Kiev

Radartasik, Rusia membantah klaim Ukraina bahwa puluhan ribu warga negara asing telah melakukan perjalanan ke Kiev untuk bergabung melawan Moskow.

Kementerian Pertahanan Rusia yang merilis jumlah akurat dari "tentara bayaran" yang bertempur di pihak Kiev, termasuk mereka yang tewas di medan perang.

Menurut statistik Kementerian, total 6.956 warga asing dari 64 negara tiba di Ukraina untuk menjadi pejuang pro-Kiev antara 24 Februari dan 17 Juni.

Sekitar 1.956 orang dari mereka telah tewas, sementara 1.779 telah meninggalkan negara itu, jelas Kementerian Pertahanan Rusia.

Menurut Rusia, jumlah pejuang asing terbesar datang dari Polandia, 1.831 warganya telah bergabung dengan Ukraina.

Kemudian Kanada, AS, Rumania dan Inggris menjadi penyumbang kedua dalam jumlah warga yang bepergian ke Ukraina untuk berperang. Sekitar 422 dan 601 orang datang dari masing-masing dari empat negara tersebut, klaim militer Rusia.

Sementara lebih dari 100 pejuang bergabung dengan pasukan Kiev dari Georgia, Kroasia, Suriah, Belarusia, Prancis, Bosnia dan Herzegovina, Estonia, Albania, Lithuania dan Portugal, kata laporan itu.

Kosovo menyumbang 156 pejuang. Nigeria menjadi sumber kombatan terbesar di Afrika, dengan 85 di antaranya tiba dari negara itu untuk ambil bagian dalam pertempuran.

BACA JUGA:Tiap Hari 1.000 Tentara Ukraina Terbunuh Atau Terluka Oleh Serangan Rusia

Secara umum, tentara dari negara-negara Eropa memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka dari bagian lain dunia.

Dengan hampir 65% dari pejuang Polandia tetap di Ukraina, dibandingkan dengan 45% dari Kanada, dan kurang dari 17% dari Amerika.

Namun, itu tidak berlaku untuk setiap negara Eropa. Menurut data dari 36 warga negara Swedia yang pergi ke Ukraina, 30 orang telah pergi dan hanya satu yang masih berjuang.

Dari 33 orang dari Republik Ceko, 14 telah meninggal dan 15 masih berada di Ukraina.

Kementerian Rusia mengatakan datanya membuktikan bahwa klaim Ukraina tentang sejumlah besar orang asing yang bergabung dalam konflik terlalu dibesar-besarkan. Jumlah tentara asing di negara itu diketahui telah berkurang dengan cepat.

"Meskipun ada upaya untuk meningkatkan kompensasi, kepemimpinan Kiev tidak dapat menghentikan proses keberangkatan tentara bayaran ke dunia yang lebih baik atau ke negara tempat tinggal mereka," ujar Kementerian Rusia dikutip dari Russian Today mengomentari data tersebut.

Kiev membantah mempekerjakan tentara bayaran dan mengatakan pejuang asingnya adalah sukarelawan yang ingin mempertahankan Ukraina dari agresi Rusia.

Pejabat Ukraina mengklaim mereka menerima 20.000 permintaan untuk bergabung dengan "legiun asing" di minggu-minggu pertama perekrutan.

Dalam sebuah wawancara dengan pers Inggris minggu ini, komandan "legiun Georgia" Ukraina mengklaim bahwa jumlah pejuang asing yang sama masih ada di negara itu, sekitar 3.000 warga Inggris saja yang berjuang untuk Kiev.

Status resmi pejuang asing di Ukraina menjadi penting ketika mereka ditangkap oleh pihak Rusia. Dua warga negara Inggris dan seorang warga negara Maroko dijatuhi hukuman mati pekan lalu oleh pengadilan di Republik Rakyat Donetsk (DPR), yang diakui Moskow sebagai negara berdaulat.

Baik Moskow maupun Donetsk mengatakan mereka menganggap para terdakwa sebagai senjata untuk disewa sehingga  tidak dilindungi sebagai prajurit yang sah menurut hukum internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today