Memilih Cawalkot Tasikmalaya di Pilkada 2024 Layaknya Pilih Jodoh, Harus Menarik Lahir Batin

Memilih Cawalkot Tasikmalaya di Pilkada 2024 Layaknya Pilih Jodoh, Harus Menarik Lahir Batin

Rektor IAI Tasikmalaya, Dr Abdul Haris MPd saat memberikan materi Sejarah Perjuangan HMI, belum lama ini 19 Juli 2024. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Menjelang pemilihan kepala daerah, sejumlah sosok mulai menjadi perbincangan publik di tengah kancah perebutan kursi pemimpin kota. 

Di aglomerasi Kota Santri, beberapa tokoh diisukan akan maju sebagai Bakal Calon Wali Tota (Bacawalkot) Tasikmalaya. 

Tak hanya politisi senior atau petahana, wajah-wajah baru dari berbagai profesi, termasuk pebisnis dan mantan Aparatur Sipil Negara (ASN), turut meramaikan bursa pencalonan.

Rektor Institut Agama Islam Tasikmalaya (IAIT), Dr Abdul Haris MPd, menyamakan memilih calon pemimpin dengan memilih pasangan hidup. 

BACA JUGA:Kickoff 15.30 WIB: Live Streaming Persis Solo vs PSM Makassar Pekan Kedua Piala Presiden 2024, Ini Linknya

Menurutnya, selain rekam jejak, kepribadian para calon juga perlu dikenali. 

"Sebagai umat Islam, kriteria itu mirip seperti mencari jodoh. Salah satunya harus menarik lahir batin," katanya usai menjadi pemateri pada Latihan Kader 1 HMI Unsil, belum lama ini 19 Juli 2024.

Haris juga menekankan pentingnya calon wali kota memiliki ongkos politik yang cukup. Menurutnya, bekal ini tidak hanya berupa materi, tetapi juga pengalaman dan ilmu pengetahuan. 

"Bekal itu bisa berasal dari diri sendiri atau dukungan dari kerabat dan teman-temannya," terangnya.

BACA JUGA:Pekan Olahraga Kabupaten Garut Dimulai, Cabor Sepak Bola Dapat Pengamanan Khusus

Ia menambahkan, publik perlu mencari tahu silsilah keluarga calon wali kota dan wakil wali kota. 

"Keturunan biologis dalam hal kepemimpinan juga penting. Misalnya, calon yang berasal dari keluarga tokoh pendidikan, politik, atau ekonomi," tambahnya.

Namun, jika calon memiliki standar biasa dalam segala aspek, Haris mengandalkan calon pemimpin yang taat agama. 

"Jika performa dan kekayaan standar, serta keturunan biasa saja, calon yang taat agama bisa menjadi pilihan. Orang yang taat agama cenderung taat terhadap aturan-aturan lainnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: