Mensos Tri Rismaharini Harapkan Warga Kota Tasikmalaya Bisa Keluar dari Kemiskinan, Carannya?

Mensos Tri Rismaharini Harapkan Warga Kota Tasikmalaya Bisa Keluar dari Kemiskinan, Carannya?

Menteri Sosial Tri Rismaharini bertandang ke Bale Kota Tasikmalaya, kemarin Rabu 3 Juli 2024. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

 TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bertandang ke Bale Kota Tasikmalaya, kemarin Rabu 3 Juli 2024. 

Di hadapan para penerima manfaat bantuan sosial (Bansos) ia sampaikan petuah, para warga mesti mampu kelola keuangan secara teoretis hingga keluar dari lingkup kemiskinan

“Dengan bantuan ini, bapak ibu harus berusaha. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah,” ujarnya di hadapan peserta siang itu. 

"Tinggal kita mau tidak mengubah nasib kita. Kesempatan ini tolong diambil. Manfaatkan dengan benar jangan kenal menyerah, kenal lelah," sambungnya.

BACA JUGA:PAN Tetap Fokus Siapkan Pendamping Muhammad Yusuf di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Meski Ivan Dicksan ...

Diketahui sebanyak 50 gerobak penjaja mie dibagikan kepada para peserta yang hadir. Mereka adalah pengusaha UMKM, yang menerima manfaat dari Kementrian Sosial. 

Risma menilai, tidak ada alasan seseorang untuk terus-menerus terkungkung dalam garis kemiskinan. 

Apalagi di Kota Tasikmalaya, secara umum tren angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya menurun dari tahun sebelumnya sebesar 12,72 kini menjadi 11,53 persen. 

Meski kemiskinan menurun, jurang antara yang kaya dan miskin semakin melebar akibat pemulihan laju konsumsi yang timpang pascapandemi. Kesenjangan tidak bisa diatasi hanya dengan mengandalkan bantuan sosial. 

BACA JUGA:Bocoran Spesifikasi Huawei MateBook X Pro yang akan Rilis 13 Juli 2024

“Mereka sebanarnya sudah kami beri pelatihan untuk mereka memproduksi yang bisa dijual. Nah bantuan berupa gerobak dari Indofood dan juga produknya. Karena jualnya kan macem-macem. Harapannya mereka bisa keluar menjadi lebih sejahtera dan tidak miskin lagi. Keluar dari kemiskinan, dan itu sudah kita buktikan banyak yang bisa berhasil,” beber Risma. 

Sebab menurutnya, taraf kemiskinan itu akan berbanding lurus dengan kualitas pendidikan. Ia akui banyak keluarga miskin yang tidak bisa menyekolahkan anak hingga ke jenjang tertinggi, sebab terkendala biaya. 

“Seandainya anak-anak kita meminta ingin sekolah atau ingin sesutau, kemudian kita katakan tidak bisa. Adilkah itu untuk mereka? Karena itu kita sebagai orang tua harus berusaha dengan keras karena itu kewajiban kita,” tambahnya. 

Jika melihat realitas, sekolah yang belum merata di Kota Tasikmalaya jadi contoh. Sekolah berstatus negeri lebih banyak di Kecamatan Tawang dan Kecamatan Cihideung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: