KPID Jawa Barat Mendorong Penyiaran Konten Seni Budaya di Televisi dan Radio, Ini Harapan Dr Adiyana Slamet
Ketua KPID Provinsi Jawa Barat Dr Adiyana Slamet saat memberikan sambutan di acara Workshop Penyiaran Mendorong Peningkatan Konten Seni Budaya di Studio Radar Tasikmalaya TV, Jumat 26 April 2024. Foto: ujang nandar/radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM— Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Barat menggelar Workshop Penyiaran Mendorong Peningkatan Konten Seni Budaya Jawa Barat di Studio Radar Tasikmalaya TV, Jumat 26 April 2024.
Narasumber dalam Workshop Penyiaran Mendorong Peningkatan Konten Seni Budaya Jawa Barat tersebut yakni Budayawan Acep Zamzam Noor, Ketua KPID Jawa Barat Dr Adiyana Slamet, Kepala Dinas Kominfo Jawa Barat Dr Ika Mardiah, General Manager Radar TV Tasikmalaya Arif Hidayat, Budayawan dan Guru Lia Rohliawati, Komisioner KPID Jawa Barat M Sudama Dipwakarta, Komisioner KPID Jawa Barat Jalu P Piambodo.
Adapun pesertanya sendiri perwakilan dari lembaga penyiaran dan mahasiswa Uncip Tasikmalaya.
Ketua KPID Provinsi Jawa Barat Dr Adiyana Slamet menyebutkan konten seni dan budaya merupakan salah satu isu yang menjadi priorotas di KPID Jawa Barat dari 9 isu yang tengah digarapnya. "Kenapa konten seni dan budaya ini menjadi isu prioritas karena ingin mengembalikan secara filosofis penyiraan itu sebagai lembaga penyiraan itu sebagai duta budaya," kata Ketua KPID Provinsi Jawa Barat Dr Adiyana Slamet di Studio Radar Tasikmalaya TV Jumat 26 April 2024.
BACA JUGA: Seri Tokoh Filsafat: Arthur Schopenhauer dan Pemikirannya Mengenai Kehendak, Estetika dan Etika
BACA JUGA: Cerita Wayang: Sanghyang Ismaya Menjadi Semar, Turun ke Bumi Sebagai Punakawan Lintas Zaman
Dr Adiyana Slamet menyebutkan diskusi budaya dan teknologi merupakan salah satu cara untuk tetap mengedepankan budaya dalam penyiran.
KPID Jawa Barat menggelar workshop penyiaran: Mendorong Peningkatan Konten Seni Budaya di Studio Radar Tasikmalaya TV, Jumat 26 April 2024. Foto; ujang nandar/radartasik.com--
Terlebih Dr Adiyana Slamet juga meyakni jika seni dan budaya akan menjadi filter dalam mengimbangi informasi yang berlimpah ruah saat ini.
"Maka kita bisa mengembalikan jati diri bangsa sebagai bangsa yang begitu banyak kesenian dan kebudayaan," jelas dia.
Khususnya di Jawa Barat, kata dia, memiliki daerah 27 kota dan kabupaten dengan banyaknya kesenian dan budaya yang perlu terus dikembangkan dan promisikan melalui penyiaran.
BACA JUGA: 3 Pepatah Sunda yang Berhubungan dengan Kepemimpinan, Wujud Kearifan Lokal yang Berlaku Universal
"Selama ini kami lihat ada satu keprihatinan yakni dengan permasalahan konten-konten yang cenderngung kurang melakukan menyiarkan sendi dan budaya," kata dia.
Ada beberapa faktor yang memang dilihat oleh lembaga penyiran, sesuai amanat Udang-Undang Nomor 32 tahun 2022, maka karena lembaga penyiran ini industri maka masyaratnya menyukai konten-konten seperti kemiskian, bullying dan lainnya, termasuk pernikahan artis.
"Maaf saya bilang itu konten receh, seperti mengeksploitas kemiskinan, bullying dan lainnya itu bila di TV-nya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: