Cerita Wayang: Sanghyang Ismaya Menjadi Semar, Turun ke Bumi Sebagai Punakawan Lintas Zaman

Cerita Wayang: Sanghyang Ismaya Menjadi Semar, Turun ke Bumi Sebagai Punakawan Lintas Zaman

Asal-usul Semar yang menjadi punakawan di berbagai zaman. Foto: tangkapan layar youtube/reka foto--

RADARTASIK.COMCerita wayang edisi ini akan membahas Sanghyang Ismaya menjadi Semar.

Dikisahkan dalam cerita wayang, Sanghyang Ismaya adalah putra kedua dari Sanghyang Tunggal dengan Dewi Wirandi.

Sanghyang Ismaya memiliki dua saudara kandung, yaitu Sanghyang Tejamaya atau Sanghyang Antaga dan Sanghyang Manikmaya atau Batara Guru

Mereka bertiga lahir dari sebuah telur yang bersinar. Telur itu kemudian terbagi menjadi tiga bagian.

BACA JUGA: Alhamdulillah, 75.572 Visa Jemaah Haji Reguler Telah Terbit, Kemenag Terus Kebut Persiapan Haji 2024

BACA JUGA: Bersejarah! Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23, Telah Lahir Generasi Emas Indonesia dari ’Ayah’ Shin Tae Yong

Dari kulitnya menjelma Sanghyang Tejamaya, putih telurnya menjelma Sanghyang Ismaya, dan kuning telurnya menjelma Sanghyang Manikmaya atau Batara Guru.

Sanghyang Ismaya dan Sanghyang Tejamaya menguji kemahiran dengan mengadakan suatu pertandingan.

Ini dilakukan untuk membuktikan siapa yang paling kuat dan pantas menjadi Raja Tribuana di antara mereka. 

Adu tanding ini berupa tantangan menelan gunung dan memuntahkannya kembali.

BACA JUGA: Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23: Target Berikutnya Final

BACA JUGA: Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Viman Seharian Keliling Ziarah Sambil Memohon Doa Restu Ulama Pesantren

Sanghyang Tejamaya yang lebih dulu mencoba menelan gunung tersebut, sayangnya dia tidak berhasil, sampai mulutnya sobek.

Sementara Sanghyang Ismaya berhasil menelan gunung tersebut, tetapi dia tidak bisa mengeluarkannya lagi, gunung itu terjebak di dalam perutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: