Rasulullah Sang Inspirator Perubahan

Rasulullah Sang Inspirator Perubahan

Mudir Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Singaparna Drs KH Uum Syarif Usman.-Istimewa-

BACA JUGA: ASYIK Harga Beras Medium Turun, Harga Beras Tertinggi Bukan di Jakarta

Meski demikian, Rasulullah dijaga Allah sejak kelahirannya. Kelahiran beliau adalah peristiwa hebat yang dinantikan dan dikabarkan para nabi sebelumnya, termasuk oleh nabi terakhir sebelum beliau, yaitu Nabi Isa AS yang terpaut waktu sekitar 6 abad.

Nabi Isa memberikan penjelasan kepada kaumnya bahwa salah satu tugas yang diberikan oleh Allah kepadanya adalah mengabarkan akan datangnya Rasul terakhir yang namanya Ahmad.

Nama ini penuh pujian dan menunjukkan sifat dan karakter yang terpuji di hadapan Allah dan di mata manusia.

Sayangnya, Bani Israil berharap nabi terakhir itu berasal dari keturunan Israil juga. Ternyata Nabi terakhir itu terlahir dari suku Quraisy. Maka, mereka menyatakannya sebagai sihir yang nyata. (lihat Alquran Surat As-Shaff ayat 6).

BACA JUGA: Misteri Conan Edogawa Alias Shinichi Kudo, Detektif yang Menyusut Jadi Bocah SD

Mereka mengingkari amanat Nabi Isa AS hanya karena masalah kesukuan (ashabiyah) belaka meski kitab suci mereka menyatakan tentang hal tersebut dan harus menjadi muara keimanan para para Nabi sebelumnya.

Sejak kelahiran Nabi Muhammad sang rasul terakhir ini, maka konstelasi kepemimpinan pun terjadi perubahan. Dari sebelumnya berada pada kelompok Bani Israil yang merupakan keturunan Nabi Ibrahim AS dari jalur Nabi Ishak AS, berubah atau berpindah kepada Nabi Muhammad yang berasal dari bangsa Arab dan merupakan keturunan Nabi Ibrahim AS dari jalur Nabi Ismail AS.

Diungkap juga bahwa Nabi Muhammad tidak pernah bertemu ayahnya yang wafat sebelum beliau terlahir. Bahkan ibunya pun wafat saat beliau masih balita. “Hal ini merupakan pemeliharaan, perawatan dan penjagaan Allah terhadap pribadi Nabi Muhammad,” ungkapnya. 

Nabi Muhammad semasa bayi disusui oleh Halimah as-Sa’diyah yang tinggal di permukiman yang lingkungannya masih memiliki budaya yang baik, jauh dari Makkah yang saat itu hiruk pikuk oleh kemaksiatan dan kehidupan yang hedonistik. Dengan demikian, Nabi Muhammad selamat dari kontaminasi budaya jahiliyah.

BACA JUGA: Heboh Dugaan Beras Sintetis Sebabkan Keracunan, Badan Pangan Nasional Lakukan Investigasi

Pada masa kanak-kanak, Nabi Muhammad menjalani proses pembinaan dengan menjadi penggembala kambing dan domba. Semakin hari semakin banyak orang yang mempercayakan kambing atau dombanya untuk digembalakan oleh beliau.

“Sekilas tidak ada yang istimewa, tetapi jika diamati lebih dalam bisa dimaknai bahwa menjadi penggembala itu merupakan proses mempersiapkan mental yang kuat dan kecakapan yang mumpuni agar kelak siap berhadapan dengan masyarakat yang akan dipimpinnya,” paparnya.

Demikian juga ketika Nabi Muhammad menginjak usia remaja dan mulai mengikuti pamannya untuk berdagang. Beliau menunjukkan sifat-sifat yang tidak biasa, tidak seperti para pedagang pada umumnya yang hanya mengejar keuntungan materi semata.

Muhammad muda tampil beda sendiri dengan menampakkan keluhuran dan keagungan budi pekertinya. Modal dasar perubahan untuk memperbaiki masyarakatnya sudah mulai tampak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: