Rasulullah Sang Inspirator Perubahan

Rasulullah Sang Inspirator Perubahan

Mudir Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Singaparna Drs KH Uum Syarif Usman.-Istimewa-

Rasulullah Sang Inspirator Perubahan

RADARTASI.COM – Telah umum dimaklumi bahwa tanggal 12 Rabiul Awal adalah hari kelahiran Rasulullah SAW.

Kaum muslim memperingatinya dengan menggelar berbagai kegiatan sebagai refleksi kecintaan kepada beliau. Kegiatan digelar sejak memasuki bulan Rabiul Awal, kadang-kadang sampai bulan Rabiul Akhir.

Drs KH Uum Syarif Usman, mudir Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Singaparna (AFSI), mengungkap meyakini dan mempercayai kerasulan Nabi Muhammad SAW adalah salah satu perkara fundamental bagi kaum muslim karena hal ini merupakan salah satu perwujudan dari rukun iman.

BACA JUGA: Resmi, Pernah Bawa Persib Juara, Pemain Persebaya yang Dicintai Bobotoh Ini Hijrah ke Klub Aceh

Menelaah kembali perjalanan hidup Rasulullah bisa disebut bahwa Rasulullah adalah tokoh inspirator sekaligus tokoh sentral perubahan dunia.

Hal ini tidak hanya klaim dari kalangan muslim yang memang menjadi pengikut ajaran Rasulullah, melainkan diakui juga oleh tokoh-tokoh dunia.

KH Uum yang juga Anggota Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PP Muhammadiyah ini mengungkap sekelumit riwayat hidup Rasulullah pada pengajian yang digelar PW Aisyiyah, Jawa Barat secara daring beberapa waktu lalu.

Diungkap bahwa beliau Rasulullah dari keluarga biasa yang tidak dibekali status sosial tinggi secara tiba-tiba juga tidak memiliki harta kekayaan yang berlimpah. Masa kecil beliau dijalani tanpa kedua orang tua.

BACA JUGA: Menarik, Pola Latihan Persib Unik Jelang Hadapi Borneo FC, Bojan Hodak-Goran Paulic Keluarkan Magisnya Lagi

“Jadi Allah menyiapkan kehadiran Muhammad Rasulullah pada posisi from zero,” ungkapnya. Kondisi from zero ini merupakan gambaran yang bisa terjadi pada semua manusia secara riil.

Berbeda halnya dengan seseorang yang terlahir dari keluarga terpandang dan memiliki kedudukan tinggi, misalnya dari keluarga kerajaan, maka sejak kelahirannya sudah memiliki kedudukan tinggi dan selalu disanjung dipuja.

Atau, seseorang yang terlahir dari keluarga yang memiliki harta berlimpah, maka sejak kelahirannya sudah memiliki daya tarik tersendiri karena kekayaan keluarganya tersebut.

“Tidak jarang, seseorang menjadi pengikut karena harta kekayaan orang yang diikutinya itu,” ujar Anggota Komisi Pendidikan dan Kader MUI Pusat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: