Ironis! Banyak Orang Tidak Tahu ‘Harta Karun’ dari Tasikmalaya Sebilah Pedang Bambu Sakti KH Zaenal Musthofa
Pedang bambu ini 'Harta Karun' dari Tasikmalaya yang jadi jejak sejarah perjuangan KH Zaenal Mushofa melawan penjajah Jepang.-Radartasik.com-
Hanya satu-satunya pedang kayu yang tersisa dan tersimpan di Pesantren Sukamanah Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
Sekilas pedang itu hanya terbuat dari bambu kuning.
Kalau mendengarkan sejarahnya akan tertegun.
Bagaimana saat perang berkobar di Sukamanah-Singaparna-Tasikmalaya, Februari 1944, pedang kayu ketajaman jadi setara pedang samurai Jepang.
Menggunakan senjata pedang bambu ini KH Zainal Mustofa bersama para santrinya bertempur melawan penjajahan pasukan Jepang.
BACA JUGA:Cara Gampang Pakai OVO di Google Play, Cashback Sampai 10 Ribu Points
Pemicu pertempuran karena KH Zainal Musthofa protes atas kebijakan Jepang dianggap membahayakan tauhid umat Islam.
Jepang yang meminta setiap pagi menghormat ke arah timur ke Matahari dikenal Seikerei.
Itu untuk menghormati kaisar Jepang dengan badan membungkuk 90 derajat.
Perintah itu ditolak KH Zainal Musthofa karena bertentangan dengan tauhid agama Islam yang dianutnya.
BACA JUGA:Misi Menolong Kaoru, Rurouni Kenshin: Meiji Kenkaku Romantan (2023) Episode 7 Telah Tayang
KH Zaenal Musthofa mau ditangkap Jepang, akhirnya melakukan perlawanan sebagai syuhada membela tauhid.
Mengandalkan senjata terbuat dari bambu kuning, tidak membuat kecil hati pasukan santrinya.
Bersama kianya mereka menyerbu Jepang yang mau menangkap sang kiai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: