Dikira Buang Sampah, Padahal Angkut Sampah, Sungai Cimulu Mampet Gara-Gara Sampah

Dikira Buang Sampah, Padahal Angkut Sampah, Sungai Cimulu Mampet Gara-Gara Sampah

Sebuah truk pengangkut sampah yang akan membersihkan sampah di sekitar Sungai Cimulu pada akhir pekan lalu.-Foto: istimewa-

Caranya adalah dengan mengumpulkan dan memilah berbagi sampah seperti smpah plastik, sampah sisa makanan juga sampah kertas kardus dan lainnya yang kemudian disetorkan ke Bank Sampah Sugema.

BACA JUGA:Ambrosini Ragu Ruben Loftus-Cheek Langsung Nyetel dengan AC Milan: Pemain Inggris Butuh Adaptasi

Warga yang telah mengumpulkan sampah kemudian menyerahkannya ke bank smpah Sugema akan dicatat berupa jumlah sampah yang disetorkan. Setiap sampah memiliki harga yang berbeda-beda.

Sampah plastik dengn sampah kardus juga sampah kemasan lainnya punya nilai berbeda. Dari mengumpulkan sampah tersebut, uang yang dihasilkan warga kemudian dicatat dan ditabung.

Boleh digunakan untuk membayar untuk cicilan kurban atau juga bisa diambil untuk kebutuhan warga.

Selain bayar kurban warga juga boleh bayar emas dengan sampah. Caranya masih tetap sama yaitu mengumpulkan sampah ke Bank Sampah Sugema.

BACA JUGA:Pembayaran QRIS Tidak Gratis Lagi Ada Biaya yang Di Tanggung Penjual Inilah Besarannya

Bank Sampah Sugema yang dikelola oleh Aldy juga para pemuda di sekitar lingkungan perumahan di Tasik ini, juga punya inovasi yang luar biasa.

Bahkan dari bank sampah mereka dapat membiayai berbagai kegiatan kepemudaan. Pengembangan bank sampahnya pun cukup luas.

Tidak hanya mengumpulkan sampah tapi juga mengembangkan bidang pertanian melalui tanaman pangan yang dapat di tanam di pekarangan warga, seperti sayur-sayuran. 

Program bank sampah ini merupakan slah satu strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tasikmlaya dalam mengurangi banyaknya sampah yang dibuang ke TPS dan TPA.

BACA JUGA:Pembayaran QRIS Tidak Gratis Lagi Ada Biaya yang Di Tanggung Penjual Inilah Besarannya

Di tahun 2025 yang akan datang, Pemerintah Kota Tasikmalaya punya target harus mampu mengurangi sampah yang dibuang ke TPS dan TPA hingga 30 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: