Banyak Remaja 'Slebor' Efek Kota Tasikmalaya Berlimpah Miras, Profesor hingga Ulama pun Kaget!

Banyak Remaja 'Slebor' Efek Kota Tasikmalaya Berlimpah Miras, Profesor hingga Ulama pun Kaget!

Asumsi Kota Tasikmalaya berlimpah miras semakin kuat saat 9432 botol miras berhasil disita di gudang yang berlokasi di Jl H Djuanda, Senin, 26 Juni 2023.--

“Kedah sadayana. Utami backingna(harus semuanya. Terutama backingnya),” tegas pakar ekonomi Universitas Siliwangi yang juga aktif berhimpun di Forum Peduli Tasik (FPT).

BACA JUGA:Bus dari Ciamis Ini Super Keren Punya Nama ‘Pintu Keselamatan dan Kesejahteraan’

Tokoh masyarakat dan ulama juga kebanyak mengucap istighfar mengetahui seringnya terungkap kiriman miras ke Kota Tasikmalaya.

Kalangan pendidik Drs Jenal Al Purqon M.Pd wakil Ketua LPI Yayasan Al Mutaqin Tasikmalaya, mengaku heran kenapa bisa terjadi Kota Tasikmalaya berlimpah miras.

“Ada pertanyaan yang menggelitik kenapa tidak pernah tuntas masalah miras. Apakah yang diberantas hanya di hilir. Apakah di hulunya dibiarkan?” telisiknya.

“Tugas berat lembaga pendidikan. Kenapa pedagang miras tidak bangkrut padahal sering dirazia. Apakah suka diganti jika barangnya kena razia?” tanya mantan kepala SMA Islam Al Mutaqin Tasikmalaya ini.

Jenal juga terheran-heran karena pelaku penjual maupun pengedar miras kalau kena tangkap hanya kena tipiring alias tindak pidana ringan.

Kepala Sekolah SDN Sambong Permai Drs Ipin Mulyana MPd, juga mengaku sangat terkejut dan miris adanya fakta miras mudah diperoleh di Kota Tasikmalaya.

Sebagai pendidik Ipin merasa risau takut anak-anak didiknya jadi korban pengedar miras. Apalagi ada kemasan miras dalam plastic. Mirip minuman jajanan anak-anak.

Menurut Ipin, hari Senin akan mengumpulkan orang tua siswa dan mengundang Kapolsek Magkubumi untuk mwnjdi Pembina upacara.

Dirinya berharap langkah itu dapat mengantisipasi anak-anak didiknya terutama kelas VI, dari sasaran peredaran para pengedar miras.

Kerisauan Kota Tasikmalaya berlimpah miras datang juga dari luar kota. Yakni dari Ustadz Suparno S.Pd., M.Si,MM, dari Pondok Pesantren Sabilil Mutaqien Pangandaran.

Ustadz Suparno yang membaca kondisi Kota Tasikmalaya berlimpah miras dari Radartasik.com, mengungkapkan keprihatinannya via pesan WatsApp.

“Sejak zaman Jepang dugi zaman Jokowi usul abdi Cuma hiji. Tutup pabriknya!” ujar Ustadz Suparno.

Sebab menurut dia, percuma saja dilakukan razia juga Sebab itu hanya ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: