5 Amal yang Pahalanya Setara Ibadah Haji dan Umrah
Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Anba KH Achef Noor Mubarok MR.--
BACA JUGA: Tol Getaci Terkoneksi Tol Cilacap – Yogyakarta Dimana?
Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyatakan, ”Di dalam hadis ini terdapat keutamaan niat untuk melakukan kebaikan. Dan sesungguhnya bagi siapa pun yang berniat ikut berperang ataupun melakukan amal kebaikan lainnya, lalu ia mendapati uzur yang menghalanginya (dari melakukan amal tersebut), maka ia tetap mendapatkan pahala atas apa yang telah ia niatkan.”
Di hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nabi Saw menyatakan hal serupa dengan bersabda, ”Barangsiapa dengan jujur memohon syahid kepada Allah, maka Allah akan sampaikan ia kepada kedudukan para syuhada walaupun ia mati di atas tempat tidurnya.”
Kedua, menunaikan salat 5 waktu secara berjamaah di masjid.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah Saw bersabda, ”Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk salat fardu, maka pahalanya setara dengan pahala orang yang berhaji dan sedang berihram. Barangsiapa keluar untuk salat sunah Duha yang dia tidak melakukannya kecuali hanya untuk itu, maka pahalanya setara dengan pahala orang yang berumrah. Dan (yang melakukan) salat setelah salat lainnya tanpa melakukan perkara sia-sia di antara keduanya, maka pahalanya ditulis di illiyyin (kitab catatan amal orang-orang saleh).”
Ketiga, umrah di bulan Ramadan.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, ketika Nabi Saw baru kembali dari hajinya, beliau bertanya kepada Ummu Sinan Al-Anshariyyah ra, ”Apa yang menghalangimu untuk menunaikan haji?” Ummu Sinan menjawab, ”Bapak si fulan (yang ia maksud adalah suaminya), memiliki dua ekor unta yang salah satunya sering digunakan untuk menunaikan haji, sedangkan unta yang satunya lagi digunakan untuk mencari air minum untuk kami’.
Nabi Saw pun bersabda, ”Umrah pada bulan Ramadan sebanding dengan haji (atau haji bersamaku).”
Keempat, zikir setelah salat.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah ra dia mengisahkan, ”Ada orang-orang miskin datang menghadap Nabi Saw. Mereka berkata, ’Orang-orang kaya itu pergi membawa derajat tinggi dan nikmat yang tiada hingga. Mereka salat sebagaimana kami salat, mereka puasa sebagaimana kami puasa. Namun, mereka memiliki kelebihan harta sehingga bisa berhaji, berumrah, berjihad, serta bersedekah’.”
Nabi Saw bersabda, ”Ketahuilah oleh kalian suatu amalan yang dengannya kalian akan mengejar orang yang mendahului kalian dan dengannya menjadi terdepan dari orang yang setelah kalian. Tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada kalian, kecuali orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan. Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir di setiap akhir salat sebanyak tiga puluh tiga kali.”
Abu Hurairah mengatakan, ”Kami pun berselisih. Sebagian kami bertasbih tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, bertakbir tiga puluh empat kali. Aku pun kembali kepada Nabi Saw, kemudian Nabi Saw bersabda, ’Ucapkanlah subhanallah dan alhamdulillah dan Allahu akbar, sehingga masing-masing menjadi tiga puluh tiga’.”
Kelima, menghadiri majelis ilmu dan mengajarkannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: