Mengiba Hati, Ini Wasiat Pendaki Gunung asal Temanggung yang Meninggal di Areal Base Camp Puncak Sagara Garut

Mengiba Hati, Ini Wasiat Pendaki Gunung asal Temanggung yang Meninggal di Areal Base Camp Puncak Sagara Garut

Prosesi pemakaman Taat Puji Prihatin, pendaki Gunung Sagara Kabupaten Garut asal Temanggung yang dimakamkan di lokasi pendakian terkahir, Minggu 05 Februari 2023. -Istimewa-radartasik.disway.id

“Ternyata yang menghubungi saya itu petugas Pos Jaga namanya Kang Acong. Lalu dia menegaskan kembali meminta agar menerima saat ditelepon,” tuturnya.

BACA JUGA:PREDATOR PERSIB Bidik PSS Sleman, Misi Persib Juara Harga Mati, Persib Bisa Pertajam Rekor Lagi

Mendapati pesan penting, Nina menyegerakan. Dirinya lantas mengiyakan permintaan untuk menerima telepon. 

“Kagetnya bukan hanya mendapat kabar pingsan. Ternyata kabar sudah meninggal. Saya diminta bantuan oleh petugas itu untuk menghubungi keluarganya. Singkatnya menghubungi anaknya yang di Medan melalui IG. Akhirnya tersambung dan saling memberikan informasi lewat telepon,” beber Nina dengan nada bicara tersenggal.

Komunikasi dengan putra dan putri almaruh berlanjut. Nina mulai lega setelah ketiga anak almarhum memutuskan ke Kabupaten Garut. Termasuk anaknya yang di Jogjakarta. 

“Anak-anak almarhum termasuk yang di Jogja akhirnya tersambung dan langsung ke Garut. Tadinya mau jemput saya juga, agar sama-sama ke Garut. Tetapi mereka sudah langsung ke lokasi,” tutur Nina.


Taat Puji Prihatin mengirimkan foto kepada Nina Herlina saat di Pucak Gunung Sagara Kabupaten Garut, sebelum meninggal.-Istimewa-radartasik.disway.id

Dijelaskan Nina, Taat Puji Prihatin sudah dievakuasi dari Pos Jaga Sagara ke Rumah Sakit Dr Slamet Garut. Dia lantas menghubungi putranya di Garut untuk mendampingi putra almarhum. 

“Kebetulan anak saya juga di Garut. Jadi bisa nemanin mereka. Saya kira mau dievakuasi dan dimakamkan di kampung halamannya. Ternyata tidak,” ungkapnya. 

Nina berkomunikasi dengan dua putra almarhum Olivia dan Kevin. Rencana pemakaman ternyata tidak di kampung halamannya di Jawa Tengah. Wasiat pendaki gunung asal Temanggung itu sudah disampaikan kepada anak-anaknya jauh-jauh hari. Almarhum tidak mau merepotkan anak-anaknya. Almarhum meminta dimakamkan di mana saja saat kali terkahir menginjakkan kaki. Sekali pun bukan di kampung halamannya.  

“Pesan yang diterima anaknya agar dimakamkan di tempat terakhir almarhum berada. Almarhum akan merasa senang ketika berada di pegunungan. Hobi yang selama ini ia lakoni dan ternyata kesampaian,” tutur Nina sambil menahan tangis.

BACA JUGA:FANTASTIS, Tiket Persib vs PSS Sleman Habis Kurang 12 Jam, Bobotoh Akan Penuhi Stadion GBLA 

“Dan wasiat itu akhirnya diwujudkan anak-anaknya. Ini seperti dalam film, sangat mengiba hati. Jenazah almarhum akhirnya kembali dibawa ke lokasi terakhir menghebuskan nafasnya di Gunung Sagara,” beber Nina.

Radartasik.com juga mendapat kontak rekan sesama alumni dari almarhum, Ikko Maemunah. Dari pesan WhatsApp, Ikko menyampaikan sedang prosesi pemakaman. 

Almarhum Taat Puji Prihatin sekitar pukul 14.00 WIB Minggu 05 Februari 2023 dimakamkan di Kampung Sagara. Ketiga anak dari almarhum merelakan kepergian ayahnya untuk selama-lamanya. Di tempat terakhir menginjakkan kaki di Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: