Gerakan Tasik Resik Berhasil Edukasi Masyarakat Tidak Buang Sampah Sembarangan

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Sedikitnya 52 titik tempat pembuangan sampah (TPS) liar mendapat pantuan khusus dari Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah. Alhasil, melalui Gerakan Tasik Resik berhasil edukasi masyarakat tidak buang sampah sembarangan.

Sebelumnya di titik-titik tersebut tumpukan sampah tak terkendali. Sehingga tak heran, jika keadaan tersebut membuat warga setempat tidak nyaman lantaran aroma menyengat dari sampah.

Lewat Gerakan Tasik Resik atau gotong-royong bersih-bersih sampah berkolaborasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tasikmalaya setiap hari Jumat, perlahan mulai menunjukkan hasil.

"Alhamdulillah dari total 52 titik hari ini kita cek semua. Kemudian sepertinya ada yang sudah clear sudah ada tempat pembuangan sampahnya (kontainer)," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah yang ditemui saat mengecek salah satu TPS liar di Jalan Letnan Harun dekat Terminal Type A Indihiang. Lokasi tersebut mendapat pemantauan selama lebih kurang 3 pekan ini.

BACA JUGA:TOL MACITA, Usulan Tol Baru Majalengka – Ciamis – Tasik, Dukung Kawasan Metropolitan Rebana

"Hasilnya sudah tak ada lagi yang buang sampah sembarangan di sini. Alhamdulillah sudah efektif di titik yang ini. Dan akan kita cek titik-titik TPS liar lainnya," terangnya.

Peran masyarakat sekitar TPS tersebut, beber dia, cukup aktif karena ada solusi dan edukasi agar tak membuang sampah sembarangan. 

"Makanya harus disiapkan tempatnya agar masyarakat tak membuang sampah sembarangan. Untuk TPS liar yang lain, akan kita coba seperti ini yang penting tidak kita melihat TPS liar," bebernya.

Di tempat yang sama Lurah Indihiang, Kecamatan Indihiang, Toni menuturkan, warganya saat ini selain taat tidak membuang sampah sembarangan, juga sudah siap melakukan pemilahan sampah.

BACA JUGA:UPDATE, Siang Ini Jalur Batu Andesit Taman Kota Ditutup, Aksi Bela Quran 

"Mulai dari rumah yang akan dikelola oleh Karang Taruna RW 03 dan Insya Allah residunya yang tak terpakai akan terbuang ke TPS yang kemarin tak ada (kontainer) sekarang sudah ada," tuturnya.

Selanjutnya, tambah dia, di wilayahnya akan dibuat kolam ikan lele yang dikerjakan secara gotong royong. Dan untuk magot, pakannya akan tersedia tinggal tempatnya untuk meminta izin ke pemilik lahan.

"Sampah itu tak mungkin berkurang volumenya, namun kita edukasi dengan pilahlah sampah sejak di rumah dengan bijaksana. Yang bisa dijual bisa ditabung di bank sampah Kelurahan Indihiang, dan jangan buang sampah sembarangan, apalagi jangan dibuang ke sungai," tukasnya.

Sumber: