Harapan di Balik Tumpukan Sampah: Potret Petugas Kebersihan di Hari Jadi ke-24 Kota Tasikmalaya

Harapan di Balik Tumpukan Sampah: Potret Petugas Kebersihan di Hari Jadi ke-24 Kota Tasikmalaya

Ade Hendar (41) petugas kebersihan Depo Sampah di Pancasila Kota Tasikmalaya saat memikul sampah hasil sapuannya. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Di tengah gegap gempita perayaan Hari Jadi ke-24 Kota TASIKMALAYA, deru musik dan taburan bunga memenuhi udara. 

Warga tumpah ruah di alun-alun, menikmati karnaval dan pawai budaya yang memeriahkan hari jadi kota yang kini mengusung semangat Santun -Selalu Ada, Nyaman, Tulus, dan Unggul.

Namun, di balik sorak-sorai dan panggung hiburan, ada sisi lain dari perayaan itu. 

Di lorong sempit pemukiman dan sudut pasar yang lengang, sekelompok orang juga 'merayakan' dengan caranya sendiri. 

BACA JUGA:3 Link Saldo DANA Gratis dari Aplikasi Penghasil Uang Terbukti Membayar

Bukan dengan pesta, melainkan dengan peluh, aroma sampah, dan gerobak tua yang terus berderit.

Penjaga Kota yang 'Selalu Ada'

Pagi baru saja menapak pukul tujuh. 

Di Depo Sampah Pancasila, Ade Hendar (41), sudah bersiap dengan sarung tangan lusuh dan masker kain. 

BACA JUGA:Live TV Hari Ini Semen Padang vs Bhayangkara FC: Optimisme Kabau Sirah di Laga Debut Dejan Antonic

Selama sebelas tahun, ia menjadi garda terdepan dalam mengatur datangnya sampah dari seluruh penjuru kota.

“Masuk jam tujuh pagi sudah standby sampai jam empat sore. Kalau telat satu dua hari angkut, masyarakat langsung protes. Bau, banjir, pasti disalahinnya ke kita,” ujarnya sambil menyeka peluh di pelipis.

Ade kini berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). 

Tapi, baginya, status itu tak banyak mengubah ritme hidup. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait