World Cleanup Day 2025 Jadi Alarm Persoalan Sampah di Kota Tasikmalaya
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan turun ke aliran Sungai Cimulu untuk membersihkan sampah saat World Cleanup Day, Sabtu 4 Oktober 2025. istimewa for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kegiatan World Cleanup Day (WCD) 2025 kembali digelar di Kota TASIKMALAYA, Sabtu 4 Oktober 2025, berpusat di Taman Kota.
Ribuan relawan dari berbagai komunitas, instansi pemerintah, TNI-Polri, hingga masyarakat umum ikut turun tangan membersihkan lingkungan.
Namun di balik semangat gotong royong ini, WCD juga menjadi pengingat bahwa persoalan sampah di Kota Tasikmalaya masih jauh dari tuntas.
Ketua WCD Kota Tasikmalaya, Teguh Gusmantara, mengungkapkan gerakan ini sudah dimulai sejak 2018, ketika hanya segelintir relawan yang peduli mengumpulkan sampah di berbagai sudut kota.
BACA JUGA:Dari Peluncuran Satelit Sputnik 1 hingga Pemilu Langsung Pertama di Indonesia
Kini, jumlah peserta terus berkembang.
“Tahun ini sekitar 2.300 hingga 2.500 orang ikut serta. Dari komunitas, instansi, sampai TNI-Polri, semua hadir. Ini menunjukkan semangat peduli lingkungan di Kota Tasikmalaya masih terjaga,” paparnya.
Meski begitu, Teguh menegaskan bahwa gerakan WCD tidak hanya sekadar kampanye atau acara seremonial tahunan.
“Ini untuk menyadarkan kita semua. Bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tugas pemerintah, tapi tugas bersama. Spirit ini harus terus dijaga, dan pemerintah perlu hadir memberikan semangat lewat kebijakan,” terangnya.
Menurutnya, persoalan terbesar Kota Tasikmalaya adalah belum adanya formulasi yang tepat dalam mengelola sampah, khususnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Hari ini semua sampah ditarik ke TPA. Di sana sudah krodit, tidak bisa menampung lagi. Padahal banyak daerah sudah punya inovasi, seperti maggot atau enzim. Kita juga butuh terobosan, terutama di hulu,” bebernya.
Teguh menambahkan, edukasi masyarakat tentang memilah sampah sejak dari rumah juga penting.
“Minimal, sebelum diangkut petugas, sampah sudah dipilah. Itu akan sangat membantu. Jadi pengolahan sampah tidak hanya menumpuk di ujung, tapi mulai dari sumbernya,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: