Penerapan Pembelajaran Diferensiasi Sebagai Strategi Belajar untuk Anak di Sekolah Dasar
Penulis : Lilis Mulyatul Halimah, Mahasiswi Pascasarjana UPI Kampus Tasikmalaya-Foto:istimewa/doklilis-
BACA JUGA:Asyik, Waktu Pencairan BSU Diperpanjang Hingga 7 Hari ke Depan, Cek Pengumumannya di Sini
5.Melakukan pengelolaan kelas yang baik dan efektif.
Contoh dari kelas yang menerapkan proses pembelajaran berdiferensiasi adalah pelaksanaan proses pembelajaran seorangg guru dengan menggunakan berbagai cara agar peserta didiknya dapat memahami dan memiliki informasi atau ide.
Serta guru menyediakan berbagai pilihan dalam proses pembelajarannya, sehingga peserta didik dapat mendemonstraksikan hasil yang telah mereka pelajari.
Berbeda halnya dengan contoh kelas yang tidak menerapkan proses pembelajaran berdiferensiasi guru akan memaksakan kehendaknya.
BACA JUGA:Tertibkan Adminduk, 46 Warga Binaan di Lapas Banjar Perekaman Ulang e-KTP
Guru kurang memahami minat dan keinginan peserta didiknya sehingga tidak semua kebutuhan belajar peserta didik akan terpenuhi karena guru tidak menawarkan beragam kegiatan dalm proses pembelajarannya.
Untuk dapat menerapkan proses pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal pertama yang harus dilakukan oleh guru yaitu melakukan pemetaan kebutuhan belajar peserta didik berdasarkan tiga aspek, yaitu:
Kesiapan belajar peserta didik, minat belajar peserta didik, dan profil belajar peserta didik (bisa dilakukan melalui sebuah wawancara, observassi, atau survey menggunakan angket, dan yang lainnya).
Dalam merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan harus memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, pendekatan, model, materi ajar, maupun cara belajar peserta didik di kelas), serta dengan melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.
BACA JUGA:Lima Cafe di Kota Tasikmalaya Kena Teguran Gara-Gara Buka Melebihi Jam Operasional
Memetakan kebutuhan belajar peserta didik merupakan kunci yang utama agar dapat menentukan langkah guru selanjutnya.
Apabila hasil pemetaannya kurang akurat, rencana pelaksanaan pembelajaran dan tindakan yang guru kembangkan serta laksanakan menjadi kurang akurat.
Maka dari itu, untuk memahami kebutuhan belajar peserta didik guru membutuhkan data yang akurat dari peserta didik, orang tua dan lingkungannya.
Terdapat 3 fokus utama dalaam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, seperti yang dijelaskan berikut ini:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: